Pemerintah Kota Bengkulu larang sekolah jual LKS dan buku

id Dinas Dikbud Kota Bengkulu,Pemkot Bengkulu,Kota Bengkulu,Dinas Dikbud Bengkulu larang sekolah jual buku,Provinsi Bengkul

Pemerintah Kota Bengkulu larang sekolah jual LKS dan buku

Kepala Dinas Dikbud Kota Bengkulu A. Gunawan. Senin (24/2/2025). ANTARA/Anggi Mayasari

Jika ada sekolah yang ketahuan menjual LKS ataupun buku maka sanksi yang diberikan yaitu kepala sekolah yang bersangkutan akan dipecat dan diproses, ujar dia

Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu, mengeluarkan Surat Edaran (SE) agar seluruh sekolah tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sederajat di wilayah tersebut untuk tidak memperjualbelikan buku maupun lembar kerja siswa (LKS).

"Kami menyambut baik pesan yang disampaikan oleh Wali Kota Bengkulu terpilih berkaitan dengan tidak boleh sekolah menjual LKS dan buku serta tidak boleh ada sumbangan lagi," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu A. Gunawan di Bengkulu, Senin.

Dengan adanya SE tersebut yang disebarluaskan di seluruh sekolah di Kota Bengkulu agar tidak ada lagi oknum yang bermain untuk memperjualbelikan buku, LKS maupun pungutan atau sumbangan apapun di sekolah.

Ia menegaskan jika ada sekolah yang ketahuan dan saat dilakukan penelusuran memang benar memperjualbelikan buku maupun LKS maka Dinas Dikbud Kota Bengkulu memberikan sanksi tegas berupa mutasi bahkan pemecatan terhadap kepala sekolah.

"Jika ada sekolah yang ketahuan menjual LKS ataupun buku maka sanksi yang diberikan yaitu kepala sekolah yang bersangkutan akan dipecat dan diproses," ujar dia.

Sementara itu, terkait dengan proses pembelajaran menggunakan LKS, Dinas Dikbud Kota Bengkulu akan mempertimbangkan hal tersebut.

Saat ini pihaknya tengah membahas mekanisme apa yang akan diterapkan di sekolah, sebab jika tetap menggunakan LKS atau buku maka akan ada oknum yang akan memperjualbelikan di lingkungan sekolah.

Sebelumnya, terkait bantuan program Gerakan Peduli Siswa (GPS) di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) terus berlanjut hingga 2025.

Sebab, GPS merupakan merupakan program untuk menumbuhkan rasa kepedulian kepada siswa sejak usia dini dengan para siswa menyisihkan uang jajan dari Rp1 ribu hingga Rp2 ribu setiap pekan.

"Sedekah Rp2 ribu terus berjalan sampai dengan akhir tahun ajaran dan selanjutnya, sebab sedekah Rp2 ribu sangat membantu para siswa kurang mampu," ujar dia.

Ia menyebutkan bahwa melalui GPS tersebut ribuan siswa tingkat SD dan SMP di Kota Bengkulu telah memanfaatkan bantuan tersebut, seperti untuk membeli kebutuhan sekolah seperti seragam, buku, sepatu, tas bahkan sepeda.

Untuk para siswa penerima GPS tersebut berada di seluruh sekolah tingkat SD dan SMP yang ada di Kota Bengkulu, sebab GPS dicanangkan dan dijalankan di setiap sekolah di wilayah tersebut.

Siswa penerima bantuan GPS merupakan masyarakat yang tidak mampu di wilayah Bengkulu dan untuk siswa penerima bantuan tersebut dapat melaporkan ke pihak sekolah.