"Makanan yang bergizi adalah kunci dalam mengatasi stunting. Ke depan kita harus memastikan anak-anak tumbuh sehat, tinggi, dengan badan yang proporsional. Ini bisa dicapai dengan memperbaiki gizi dan pola makan sejak dini," ujar Samsudin berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Kamis.
Ia menjelaskan pentingnya memberi asupan gizi yang baik bagi anak harus dilakukan sejak masa kehamilan. Dan ini harus dilakukan dengan bantuan dari semua pihak.
"Salah satu ciri-ciri stunting adalah tinggi badan anak tidak sesuai dengan usia. Oleh karena itu, penimbangan dan pengukuran tinggi badan harus dilakukan secara berkala, terutama di Posyandu, agar dapat mendeteksi lebih awal serta memberikan intervensi yang tepat," ucap dia.
Dia mengatakan, masalah stunting harus menjadi perhatian serius karena menyangkut masa depan anak yang akan berpengaruh kepada kualitas kesehatan, pendidikan, dan produktivitas generasi mendatang.
"Pemerintah daerah akan segera melaksanakan program makan bersama makanan bergizi, khususnya bagi ibu hamil dan menyusui. Program ini bertujuan untuk menggerakkan masyarakat kembali peduli terhadap pentingnya makanan sehat dalam mencegah stunting," tambahnya.
Menurut dia, kegiatan makan makanan bergizi bersama ibu hamil dan menyusui itu akan dilakukan secara serempak di 15 kabupaten serta kota.
"Selain memberi asupan makan makanan bergizi perlu juga penguatan fungsi dan peran Posyandu sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan program pengentasan stunting," ujar dia.
Dia mengatakan dengan adanya penguatan peran Posyandu, maka program akan terlaksana semakin efektif dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
"Kita harus terus menggerakkan posyandu agar program stunting berjalan optimal. Ini tidak bisa hanya dilakukan satu atau dua tahun, tetapi harus terus dilakukan hingga lima sampai 10 tahun ke depan agar kita bisa menyiapkan generasi yang sehat untuk Indonesia Emas 2045," kata dia.