"Mengenai stabilitas pangan ini penting sekali, sebab ketika saya bilang harga terlalu murah, kasihan petani, tapi kalau harga mahal, masyarakat kesulitan," ujar Zulkifli Hasan di Lampung Selatan, Kamis.
Ia mengatakan pemerintah berupaya terus untuk menjaga stabilnya harga pangan di pasaran agar tidak menimbulkan gejolak.
"Karena kalau terlalu rendah harganya seperti di sini cabai sekarang Rp25 ribu per kilogram, bawang merah Rp25 ribu per kilogram petani bisa bangkrut kasihan, tanahnya bisa dijual untuk modal hidup. Tapi konsumen yang senang karena membeli dengan murah," katanya.
Dia melanjutkan oleh karena itu pemerintah mengatur harga pangan agar tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, sehingga dapat meningkatkan daya beli konsumen sekaligus menjaga produktivitas petani.
"Makanya pemerintah mengatur harganya itu tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu murah. Misalnya bawang patokan harganya Rp40 ribu per kilogram, tapi sekarang kenyataannya hanya Rp25 ribu per kilogram," ucap dia.
Menurut dia, di Provinsi Lampung pada awal September ini mengalami deflasi sehingga harus kembali dijaga stabilitas harga pangan di daerah.
"Di sini tidak inflasi bulan ini, lebih ke deflasi karena terlalu murah harganya bukan naik," tambahnya.
Tanggapan lain dikatakan oleh Latifah, salah satu pedagang di Pasar Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.
"Cabai rawit sekarang Rp50 ribu per kilogram dari Rp38 ribu per kilogram, cabai merah Rp40 ribu per kilogram dari Rp35 ribu per kilogram," kata Latifah.
Ia mengatakan tidak ada kendala dalam pendistribusian pasokan pangan bagi pedagang dari daerah sentra produksi.
"Naik turun harga ini biasa, tidak ada kendala dalam distribusi karena pedagang punya pemasok masing-masing langsung dari daerah sentra pangan baik di dalam Provinsi Lampung atau di luar Lampung," ujar dia lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendag: Pemerintah tetap jaga stabilitas harga pangan