Gorontalo (ANTARA) - Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mengerahkan tim dan layanan darurat guna bantu percepatan penanganan banjir dan longsor di Provinsi Gorontalo pada Senin (8/7).
Tercatat ada 23 jiwa meninggal dunia, 33 jiwa dalam pencarian korban longsor, 7.888 jiwa terdampak banjir, dan 2.026 rumah terdampak banjir.
Sebelumnya banjir melanda beberapa wilayah pada lima kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Minggu (7/7) pagi.
Peristiwa ini terjadi setelah hujan lebat dengan durasi lama sejak Sabtu (6/7), yang mengakibatkan meluapnya debit air sungai disertai jebolnya tanggul. Kondisi sungai yang tidak mampu menampung debit air.
Lima kecamatan terdampak tersebut adalah Kecamatan Kabila Bone, Kecamatan Botupingge, Kecamatan Bone, Kecamatan Bonepantai, dan Kecamatan Bulango Utara.
Informasi yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan adanya peringatan dini potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang untuk wilayah Kabupaten Bone Bolango dan sebagian wilayah Provinsi Gorontalo lainnya.
Pada laporan terbaru, Rabu (10/7), tim DMC Dompet Dhuafa menyampaikan bahwa air masih mengenangi beberapa rumah warga dan situasi saat ini sudah mulai kondusif, sebagian warga sudah mandiri. Akan tetapi saat ini penyintas masih membutuhkan aneka logistik pangan dan juga MCK darurat.
Sedangkan pada Kamis (11/7), tim melaporkan sedang giat aksi evakuasi di wilayah banjir, lantaran air sudah menggenangi pemukiman warga hingga mencapai ketinggian dada orang dewasa.
”Air setinggi orang dewasa, beberapa rumah sulit didatangi lantaran jalannya yang tidak memungkinkan (perahu masuk),” ujar Tim DMC Dompet Dhuafa dari Gorontalo melaporkan.
DMC Dompet Dhuafa turut dalam aksi evakuasi penyintas longsor ke tiga rumah sakit rujukan. Selain itu, tim juga turut bantu evakuasi korban tenggelam di Sungai Bone, Desa Poduwama, Kecamatan Suwawa Timur.
Adapun beberapa kendala yang menghambat aksi tim adalah intensitas hujan yang belum menurun dan ancaman longsoran susulan yang terus mengintai.
Selain itu, DMC Dompet Dhuafa juga mendirikan Pos Hangat di dua titik lokasi, yakni di lokasi pengungsian bagi penyintas yang terdampak banjir area, Balai Kota Gorontalo dan titik kedua ada di lokasi pengungsian bagi penyintas yang terdampak akibat longsor.
DMC Dompet Dhuafa membuka dua pos relawan yang terletak di Desa Dulalowo Timur, Kecamatan Kota Tengah sebagai pos relawan penanganan banjir, dan di Desa Pangi, Kecamatan Suwawa Timur penanganan longsor.
Rencana ke depan, tim DMC Dompet Dhuafa Gorontalo akan selalu senantiasa memberikan layanan darurat, seperti evakuasi, Pos Hangat, dan Mobil Ambulans guna membantu penyintas dan Pemerintah Gorontalo dalam menangani bencana banjir.
Mari kita doakan agar relawan dan penyintas selalu berada dalam perlindungan Allah SWT, dan semoga mereka selalu senantiasa dalam keadaan sehat dan selamat. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang.
Tentang Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa adalah lembaga filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya, welasasih (filantropis) dan wirausaha sosial. Sudah berjalan lebih tiga dekade (31 tahun), Dompet Dhuafa berkontribusi menghadirkan layanan bagi pemberdayaan dan pengembangan umat melalui lima pilar program yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial kebencanaan, dakwah dan budaya, serta corporate social responsibility (CSR). (Berita Kerja Sama)
Baca juga: Jelang Milad 31 Tahun Dompet Dhuafa, Kampus Bisnis Umar Usman raih penghargaan Bina UMKM
Baca juga: Dompet Dhuafa dan Baitul Mal Aceh berkolaborasi program khitan yatim dan dhuafa