Jakarta (ANTARA) - Baik dalam babak kualifikasi maupun putaran final Piala Eropa 2024, Denmark dan Slovenia berada dalam satu grup.
Dalam babak kualifikasi kedua tim sama-sama tuntas dengan 22 poin setelah sama-sama mencatat 7 kemenangan, sekali seri dan dua kekalahan.
Mereka seri 1-1 dalam pertemuan pertama Grup H babak kualifikasi Eurp 2024, tapi Denmark menang 2-1 dalam pertemuan kedua sehingga ditetapkan sebagai juara grup.
Kedua tim kembali berada dalam satu grup pada putaran final Euro 2024, dan langsung berhadapan dalam pertandingan pertama Grup C di kandang klub Liga Jerman VfB Stuttgart di Stuttgart Arena pada Minggu malam nanti pukul 23.00 WIB.
Euro 2024 sendiri adalah Piala Eropa kesembilan yang diikuti Denmark. Sebaliknya bagi Slovenia yang merdeka pada 1991 setelah melepaskan diri dari Yugoslavia, Euro 2024 adalah Piala Eropa keduanya setelah debut pada 2000.
Denmark menatap Euro 2024 dengan ekspektasi tinggi bisa mengulang prestasi gemilang pada 1992 ketika mereka menjuarai turnamen ini.
Semifinalis Euro 2020 ini yakin bisa tampil jauh lebih baik dibandingkan tiga tahun silam ketika mereka dihantam Inggris dalam semifinal di Wembley dalam laga yang dilalui dengan babak perpanjangan itu.
Keyakinan sama tingginya bersemayam dalam diri skuad Slovenia yang sukses mengakhiri penantian 24 tahun tampil dalam Piala Eropa.
Slovenia memiliki alasan untuk optimistis dalam Euro 2024, bukan saja karena lolos ke turnamen ini dengan catatan lumayan bagus, namun juga bisa mengandalkan riwayat mereka dalam enam laga terakhir menjelang Euro 2024.
Sejak dibuat takluk 1-2 oleh Denmark dalam pertandingan kualifikasi Euro 2024 pada 18 November 2023, Slovenia tak terkalahkan dalam enam pertandingan, termasuk membungkam Amerika Serikat 1-0 dan Portugal 2-0 dalam laga pemanasan sebelum kickoff Euro 2024.
Tapi untuk urusan ini, Denmark dapat membanggakan diri sebagai tim yang lebih baik dari Slovenia karena 12 pertandingan tak terkalahkan sejak menyerah 2-3 kepada Kazakhstan pada 26 Maret 20923 dalam kualifikasi Euro 2024.
10 dari 11 laga itu mereka menangkan, termasuk kala melawan Slovenia dalam kualifikasi Euro 2024, dan membabat Swedia serta Norwegia masing-masing 2-1 dan 3-1 dalam laga persahabatan menjelang Euro 2024.
Perhatian khusus
Kedua tim mungkin akan memberikan perhatian khusus kepada pertandingan kedua di antara mereka dalam kualifikasi Piala Eropa 2024, yang digelar di Stadion Parken, Kopenhagen, Denmark, pada 23 November 2023.
Dalam laga itu, Denmark tampil dominan dengan mengandalkan struktur bermain yang menggabungkan ketangguhan dalam bertahan dan ketajaman saat menyerang, dalam formasi 5-3-2.
Slovenia sendiri memasang formasi standard yang terdiri dari empat bek, empat gelandang dan dua penyerang.
Formasi berbeda diterapkan Denmark dalam pertandingan pertama kualifikasi Euro 2024 ketika Slovenia berlaku sebagai tim tuan rumah pada 20 Juni 2023. Hasilnya saat itu adalah imbang 1-1.
Saat itu, pelatih Kasper Hjulmand tetap memasang tiga bek tengah, tapi mengubah formasi tengah dan depan dengan hanya memasang Rasmus Hojlund sebagai ujung tombak tunggal.
Yang pasti dalam dua pertemuan itu, Denmark masih terlalu kuat bagi Slovenia. Mereka tidak saja menjadi tim yang lebih menekan, namun juga menjadi tim yang membuat peluang gol yang jauh lebih banyak.
Jadi kecil kemungkinannya pelatih Denmark, Kasper Hjulmand, mengubah pola permainan atau bahkan formasi skuad yang terbukti efektif menyudutkan dan membungkam lawan yang sama yang akan mereka hadapi Minggu malam nanti itu.
Kendati demikian, tak ada jaminan Hjulmand tak melakukan perubahan, terutama dalam upaya mengaburkan Slovenia dalam mendapatkan referensi pasti mengenai lawannya sehingga kesulitan membaca dan memetakan kekuatan Denmark.
Ini dimungkinkan karena Hjulmand dibekali dengan kedalaman skuad yang membuatnya bisa leluasa melakukan inovasi dan improvisasi.
Jika dia enggan mempertahankan pola bermain dan struktur pemain seperti saat mengalahkan Slovenia 2-1 akhir tahun lalu, Hjulmand bisa berimprovisasi dengan banyak pilihan.
Itu sudah termasuk dengan menempatkan Hojlund sebagai striker dalam struktur trisula serang bersama Jonas Wind dan Andreas Skjov Olsen, sedangkan Christian Eriksen menjadi poros permainan Denmark.
Berpihak ke Denmark
Kecil kemungkinan Hjulmand merombak tim pertahanannya. Untuk itu, dia akan tetap memasang Joachim Andersen, Andreas Christensen, dan Jannik Vestergaard sebagai trio bek tengah yang melindungi kiper Kasper Schmeichel.
Sedangkan Victor Kristiansen dan Joakim Maehle menjadi pengisi kedua sayap pertahanan Denmark yang aktif membantu serangan.
Sebaliknya, pelatih Slovenia, Matjaz Kek, akan dipaksa membuat terobosan agar hasil pertandingan melawan Denmark ini tidak merusak perjalanan mereka dalam Euro 2024.
Meskipun begitu, karena lawannya Denmark yang kekuatannya merata di semua lini, Matjaz Kek kemungkinan setia dengan formasi 4-4-2 yang menghasilkan kestabilan, kekokohan dan dinamika yang penting dalam melawan tim seeksplosif "Dinamit Denmark".
Kek mungkin akan memasang tiga pemain berbeda dari starter yang diturunkan saat dikalahkan 2-1 oleh Denmark menjelang akhir tahun 2023 itu.
Di sini, dia mungkin akan lebih memilih Andraz Sporar ketimbang Zan Vivotnik sebagai pendamping Benjamin Sesko sebagai ujung tombak kembar di barisan serang Slovenia.
Kek juga bakal menurunkan lebih dulu Tomi Horvat sebagai sayap kanan karena Benjamin Verbic mengalami cedera yang diragukan tampil melawan Denmark.
Tetapi Kek mungkin akan tergoda memasang David Brekalo dari pada Miha Blazic sebagai pendamping Jaka Bijol di jantung pertahanan Slovenia guna melindungi kiper Jan Oblak.
Mungkin terlalu berlebihan jika laga ini akan menjadi ajang produksi gol seperti dalam empat laga Euro 2024 sebelumnya, tapi Denmark memiliki kemungkinan menang yang lebih besar dari pada kemungkinan Slovenia membalas kekalahan akhir tahun lalu dari Denmark.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Denmark vs Slovenia: dendam terbayar tunai atau tetap penasaran