Jakarta (ANTARA) -
“Senang bermain ‘di kandang lawan.’ Itu tidak mempengaruhi kami dalam kebobolan gol pembuka. Gol terjadi dari lemparan ke dalam," katanya
Spalletti senang dengan cara timnya merespons dan bagaimana para pemain Italia mendominasi. Spalletti percaya skor akhir tidak mencerminkan perbedaan antara kedua tim, namun juga memberikan sinyal hati-hati kepada timnya setelah Rey Manaj dari Albania nyaris mencetak gol penyeimbang di akhir pertandingan.
“Kami harus memperbaiki, kami perlu lebih kejam, kami rapi dan tertata dalam membangun serangan, tetapi kami perlu menyakiti lawan. Kami berpikir kami hebat dalam menjaga penguasaan bola, tetapi itu perlu kami tingkatkan," katanya.
Pelatih Albania Sylvinho, mengakui keunggulan lawannya yang merupakan juara bertahan Euro, meski timnya juga cukup cepat dalam mencuri gol.
“Sayang sekali kami tidak bisa bertahan. Tidak mudah karena mereka adalah tim yang bagus. Jika kami tidak kebobolan gol kedua, maka itu adalah pertandingan yang bagus untuk kami. Sayangnya, kami tidak bisa menahan serangan Italia dan itu adalah 25 menit yang sulit bagi kita," katanya.
Italia bisa mengamankan tiga poin berkat gol Alessandro Bastoni dan Nicolò Barella di menit ke-11 dan ke-16 dan unggul 2-1 hingga akhir laga.