BI Lampung perkirakan tekanan inflasi akan stabil di bulan Maret

id Bank Indonesia Perwakilan Lampung, survei pedagang eceran, inflasi,inflasi lampung

BI Lampung perkirakan tekanan inflasi akan stabil di bulan Maret

Foto Arsip - Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung Irfan Farulian. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Diketahui indeks ekspektasi harga umum di Maret 2024 sebesar 154,90 stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya, katanya
Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung menyatakan berdasarkan hasil survei kepada para pedagang eceran bahwa tekanan inflasi diperkirakan akan stabil pada Maret 2024.

"Dari sisi ekspektasi harga pada tiga hingga enam bulan yang akan datang, responden memperkirakan bahwa tekanan inflasi akan stabil pada Maret 2024," ujar Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung Irfan Farulian melalui keterangannya di Bandarlampung, Rabu.

Irfan mengatakan inflasi pun akan cenderung menurun pada Juni 2024.

"Diketahui indeks ekspektasi harga umum di Maret 2024 sebesar 154,90 stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya," katanya.

Dia menjelaskan pedagang eceran memprakirakan tekanan inflasi akan tertahan oleh pasokan berlebih serta distribusi yang lancar.

"Sementara itu tekanan inflasi diperkirakan mereda pada Juni 2024, yang terlihat dari indeks ekspektasi harga umum di bulan itu yang tercatat sebesar 176,47 lebih rendah dibandingkan dengan Mei sebesar 184,31," ujarnya.

Ia melanjutkan berdasarkan hasil survei mengenai kinerja penjualan di Desember 2023 mengalami pertumbuhan positif secara tahunan yang tercermin dari indeks penjualan riil sebesar 127,85 atau tumbuh sebesar 10,80 persen dari tahun per tahun.

"Pertumbuhan indeks penjualan riil tersebut meningkat, jika dibandingkan dengan pertumbuhan di November 2023 sebesar 10,49 persen," katanya.

Menurut dia, meningkatnya kinerja penjualan eceran tahunan Kota Bandarlampung didorong oleh peningkatan penjualan bahan bakar kendaraan bermotor yang tumbuh sebesar 26,76 persen.

"Hal ini meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni sebesar 24,05 persen terutama pada kelompok bahan bakar minyak," kata dia.