Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menyiapkan dua perahu karet untuk menghadapi banjir menyusul meningkatkan curah hujan di daerah itu.
"Kita ada dua unit perahu karet, dapur umum, dan tenda. Ketika ada banjir, peralatan siap," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan sekarang ini cuaca di daerah itu kadang-kadang panas dan hujan juga tidak terlalu lama. Kini belum ada cuaca ekstrem sekali seperti beberapa hari yang lalu.
Sejak beberapa hari yang lalu, katanya, curah hujan yang melanda sebagian besar wilayah daerah ini cukup tinggi dan bisa menyebabkan banjir.
"Alhamdulillah di wilayah Kabupaten Mukomuko tidak ada yang terdampak banjir meskipun terjadi hujan secara berturut-turut di seluruh wilayah kabupaten ini," ujarnya.Pihaknya selalu memantau situasi dan kondisi wilayah terutama yang rawan banjir akibat luapan sungai besar di daerah ini.
"Kalau ada banjir, kita pasti langsung perbaharui informasi tersebut. Beberapa hari yang lalu kita telepon semua camat untuk menanyakan informasi terkait banjir dan kami juga meminta mereka memantau kondisi wilayahnya dan melaporkan apabila terjadi bencana banjir," ujarnya.
Sementara itu, ia mencatat sebanyak 22 desa di lima kecamatan di daerah itu yang rawan terendam banjir yang berasal dari luapan Sungai Selagan dan Manjuto.
Sebanyak 22 desa di daerah ini rawan terendam banjir saat musim hujan karena puluhan desa ini berada dekat dengan bantaran Sungai Selagan dan Sungai Manjuto.
Ia menjelaskan banjir melanda sebagian wilayah dari sebanyak 22 desa rawan banjir karena intensitas hujan di hulu sungai di wilayah ini tinggi sehingga meluap dan menggenangi rumah warga di wilayah ini.
"Kalau ada banjir, kita pasti langsung perbaharui informasi tersebut. Beberapa hari yang lalu kita telepon semua camat untuk menanyakan informasi terkait banjir dan kami juga meminta mereka memantau kondisi wilayahnya dan melaporkan apabila terjadi bencana banjir," ujarnya.
Sementara itu, ia mencatat sebanyak 22 desa di lima kecamatan di daerah itu yang rawan terendam banjir yang berasal dari luapan Sungai Selagan dan Manjuto.
Sebanyak 22 desa di daerah ini rawan terendam banjir saat musim hujan karena puluhan desa ini berada dekat dengan bantaran Sungai Selagan dan Sungai Manjuto.
Ia menjelaskan banjir melanda sebagian wilayah dari sebanyak 22 desa rawan banjir karena intensitas hujan di hulu sungai di wilayah ini tinggi sehingga meluap dan menggenangi rumah warga di wilayah ini.