Investor berencana mendirikan pelabuhan pengiriman minyak kelapa sawit (CPO) di Kubang Badak, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dengan investasi sebesar Rp500 miliar.
PT Mukomuko Terminal Indonesia adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas pembangunan pelabuhan tersebut.
"Berdasarkan keyakinan kami, tahapan awal pembangunan pelabuhan ini dapat segera dimulai," ujar Bupati Mukomuko Sapuan dalam pernyataannya di Mukomuko, Senin.
Proses pembangunan pelabuhan CPO di kawasan ini telah melalui berbagai tahapan administrasi dan teknis. Lokasi pelabuhan telah dinilai layak oleh pihak terkait setelah melalui serangkaian survei dan penilaian, termasuk oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) dan lembaga lainnya.
Berbagai survei seperti Bathi Metri, Topograpi, Test Engineering, dan Hidro Oceanograpi dilakukan untuk memastikan kelayakan pembangunan pelabuhan ini, termasuk aspek-aspek seperti gelombang laut, curah hujan, kekuatan angin, dan potensi gempa.
Bupati Mukomuko optimistis keberadaan pelabuhan ini akan memberikan dorongan ekonomi signifikan bagi masyarakat setempat, terutama dalam sektor pengiriman dan ekspor CPO.
Kabupaten Mukomuko merupakan salah satu produsen kelapa sawit terbesar di Provinsi Bengkulu memiliki luas tanaman sawit mencapai 210 ribu hektare. Hal ini menjadikannya lokasi strategis untuk pembangunan pelabuhan ini.
Dengan jarak sekitar 270 kilometer dari Kota Bengkulu, kehadiran pelabuhan CPO di kawasan ini diharapkan dapat mengurangi kerusakan jalan, meningkatkan efisiensi transportasi, dan mendukung pertumbuhan industri kelapa sawit di wilayah tersebut.
"Pembangunan pelabuhan ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur di Kabupaten Mukomuko," kata Sapuan.
PT Mukomuko Terminal Indonesia adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas pembangunan pelabuhan tersebut.
"Berdasarkan keyakinan kami, tahapan awal pembangunan pelabuhan ini dapat segera dimulai," ujar Bupati Mukomuko Sapuan dalam pernyataannya di Mukomuko, Senin.
Proses pembangunan pelabuhan CPO di kawasan ini telah melalui berbagai tahapan administrasi dan teknis. Lokasi pelabuhan telah dinilai layak oleh pihak terkait setelah melalui serangkaian survei dan penilaian, termasuk oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) dan lembaga lainnya.
Berbagai survei seperti Bathi Metri, Topograpi, Test Engineering, dan Hidro Oceanograpi dilakukan untuk memastikan kelayakan pembangunan pelabuhan ini, termasuk aspek-aspek seperti gelombang laut, curah hujan, kekuatan angin, dan potensi gempa.
Bupati Mukomuko optimistis keberadaan pelabuhan ini akan memberikan dorongan ekonomi signifikan bagi masyarakat setempat, terutama dalam sektor pengiriman dan ekspor CPO.
Kabupaten Mukomuko merupakan salah satu produsen kelapa sawit terbesar di Provinsi Bengkulu memiliki luas tanaman sawit mencapai 210 ribu hektare. Hal ini menjadikannya lokasi strategis untuk pembangunan pelabuhan ini.
Dengan jarak sekitar 270 kilometer dari Kota Bengkulu, kehadiran pelabuhan CPO di kawasan ini diharapkan dapat mengurangi kerusakan jalan, meningkatkan efisiensi transportasi, dan mendukung pertumbuhan industri kelapa sawit di wilayah tersebut.
"Pembangunan pelabuhan ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur di Kabupaten Mukomuko," kata Sapuan.