Menhan Prabowo hapus budaya korupsi di industri pertahanan

id Menteri Pertahanan,Prabowo,Industri Pertahanan

Menhan Prabowo  hapus budaya korupsi di industri pertahanan

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dalam acara The 1st DEFEND ID’s Day di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Kamis (15/6/2023). (ANTARA/Fath Putra Mulya)

Bandung (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengatakan dirinya tidak ragu untuk menghapus budaya korupsi di sektor industri pertahanan berupa budaya mark up (penggelembungan), bohong, dan menipu.

“Presiden kita, Pak Jokowi, tak ragu bertindak, dan saya pun tidak ragu bertindak. Budaya mark up yang kelewatan luar biasa, budaya bohong dan menipu, harus kita hilangkan dari industri pertahanan kita,” kata Prabowo dalam acara The 1st DEFEND ID’s Day di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Kamis.

Prabowo mengatakan, Indonesia perlu bersyukur karena inflasi di Tanah Air terbilang salah satu paling rendah di antara negara lain di tengah krisis dunia saat ini.

“Kita bersyukur di saat krisis dunia, krisis akibat COVID-19, perang ukraina yang dahsyat, harga barang penting naik, harga energi naik, harga pupuk naik, harga pangan naik, kita bersyukur di Indonesia inflasi kita salah satu paling rendah di dunia,” ujarnya.

Menurutnya, pencapaian tersebut bukanlah prestasi yang sepele karena inflasi adalah momok bagi seluruh negara di dunia.

Dia menyebut strategi yang dijalankan oleh pemerintah Indonesia sudah berada di jalur yang benar.

“Argentina inflasinya lebih dari 100 persen, Turki 85 persen, negara-negara tetangga kita banyak ekonomi ambruk. Beberapa negara di kawasan kita sudah tidak bisa bayar gaji, uangnya habis, produksinya enggak ada,” kata Prabowo.

Namun begitu, Prabowo menilai masih banyak kekurangan yang perlu diatasi di Indonesia, mulai dari budaya pemborosan hingga korupsi.

"Kita mengerti bersama masih banyak terjadi di negara kita budaya-budaya yang tidak baik, budaya pemborosan, kebocoran, korupsi, budaya macam-macam, setiap pemimpin Indonesia akan menghadapi tantangan ini dan harus kita atasi dengan sebaik-baiknya," kata Menhan.