Incar FK PTN ternama, tiga peserta curang ditangkap saat ikut SNBT di Universitas Bengkulu

id Universitas Bengkulu, Bengkulu, SNBT, kecurangan, joki, perjokian

Incar FK PTN ternama, tiga peserta curang ditangkap saat ikut SNBT di Universitas Bengkulu

Ilustrasi - Sejumlah peserta antre masuk kelas untuk mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) saat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (8/5/2023). (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww)

Bengkulu (ANTARA) - Universitas Bengkulu menemukan tiga peserta yang berbuat curang saat mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2023 pada sesi ujian pada Senin (9/5) dan empat peserta diduga akan melakukan kecurangan serupa pada Rabu.

"(Senin) Ada tiga peserta seleksi yang ditemukan curang dan kami langsung menyerahkan ke Polrestabes Bengkulu," kata Wakil Ketua Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Universitas Bengkulu Yarjohan di Bengkulu, Rabu.

Yarjohan menyebutkan tiga peserta itu mengikuti seleksi masuk program studi kedokteran dengan universitas tujuan Universitas Airlangga, Universitas Negeri Jember, dan Universitas Diponegoro. Para peserta pun bukan warga Bengkulu, melainkan hanya mengikuti SNBT lewat penyelenggaraan di Universitas Bengkulu.

"Pilihan mereka itu kedokteran yang bergengsi. Dua ditemukan ketika pemeriksaan dan mereka tidak boleh masuk; yang satu lagi dia ke kamar kecil karena sepertinya tahu temannya diamankan, dia ke kamar kecil, dan kami amankan dari sana," jelasnya.

Modus ketiga peserta itu ialah dengan menggunakan telepon video untuk mendapatkan soal seleksi dan dikirimkan ke orang lain yang akan menjawab soal. Nantinya, jawaban akan dikirimkan kembali ke peserta di dalam ruangan tes SNBT.

"Karena kami menemukan modem, gawai untuk mengirimkan video, dan kartu SIM untuk kuota internet," tambahnya.

Sementara itu, Rabu, panitia SNBT di Universitas Bengkulu juga menemukan dugaan kecurangan serupa sesaat sebelum tahapan ujian dimulai. Pengetatan yang dilakukan menggunakan deteksi metal dan panitia menemukan empat orang diduga akan melakukan kecurangan.

"Tadi pagi kami lacak ada anak-anak yang diduga akan berbuat curang. Ada empat orang yang diduga akan berbuat curang dan seorang kabur," ujar Yarjohan.