Tokoh agama: Jumat Agung ingatkan tiada keselamatan tanpa ada penderitaan

id Pra paskah Lampung, pemuka agama Lampung, Jumat agung

Tokoh agama: Jumat Agung ingatkan tiada keselamatan tanpa ada penderitaan

Romo Philipus Suroyo saat memberi keterangan. Lampung Selatan, Jumat (7/4/2023). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Salah seorang pemuka agama Kristiani Lampung Romo Philipus Suroyo mengatakan perayaan Jumat Agung menjadi momen mengingatkan umat Kristiani bahwa tidak ada keselamatan tanpa adanya penderitaan dan pengorbanan.

"Tema Jumat Agung dan Paskah tahun ini adalah bangkit bersama Kristus Imam Agung dan saudara dan pengantara kita. Jadi kita diajak mengingat kembali detik-detik wafatnya Yesus Kristus yang dikenal dengan Jumat Agung," ujar Romo Philipus Suroyo, di Lampung Selatan, Jumat.
 
Ia mengatakan umat Katolik dan Kristen pun diajak untuk memetik buah derita dan salib Yesus Kristus di Kalvari, sebagai tanda kesetiaan serta cinta kepada manusia.
 
"Momen wafatnya dan kebangkitan Kristus pada hari ketiga ini, jadi momen bagi seluruh umat yang percaya kepada-Nya untuk mengingat bahwa tanpa ada kemuliaan serta keselamatan tanpa menempuh penderitaan, perjuangan dan memikul salib," katanya.
 
Dia menjelaskan bagi umat dengan memaknai penderitaan serta perjuangan Sang Juru Selamat diharapkan tidak takut menghadapi pergumulan hidup yang penuh duka derita.
 
"Implementasi untuk saat ini dalam kondisi apapun umat Kristiani tidak boleh mundur karena pada hakikatnya derita itu bagian dari perjuangan iman, dan batu uji untuk memperlihatkan kesetiaan serta komitmen kepada Tuhan dalam keadaan suka maupun duka," ucapnya.
 
Ia melanjutkan umat Kristiani pun diharapkan dapat selalu mengingat kalau hidupnya tidak hanya dari dirinya sendiri tapi ada Tuhan yang tinggal dan hidup di dalam diri.
 
"Jangan cemas, jangan gelisah, dan takut sebab Tuhan beserta dan kita sebagai umat-Nya harus selalu setia kepada-Nya," kata dia lagi.