Pemprov Lampung: Terapkan pola hidup sehat

id Antisipasi Hepatitis akut, Hepatitis akut, prokes, pola hidup sehat,Pemprov Lampung minta masyarakat terapkan hidup seha,Antara Lampung, Lampung Updat

Pemprov Lampung: Terapkan pola hidup sehat

Ilustrasi- Warga di Pulau Pisang, Lampung tengah mencuci tangan. ANTARA/Ruth Intan iniKanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meminta masyarakat yang ada di daerah itu untuk dapat terus menerapkan pola hidup sehat guna mencegah terinfeksi hepatitis akut.

"Pola hidup sehat ini harus dilakukan secara konsisten guna menjaga daya tahan tubuh," ujar Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Lampung, Qodratul Ikhwan, di Bandarlampung, Sabtu.

Dia mengatakan, dengan konsisten menerapkan beragam infeksi penyakit menular salah satunya hepatitis akut dapat dicegah.

"Ini cara melindungi diri dari beragam penyakit, sembari kita terus waspada karena mobilitas di sini cukup tinggi," katanya.

Ia menjelaskan, masyarakat diharapkan juga tetap menjaga penerapan protokol kesehatan selain menerapkan pola hidup sehat.

"Yang memiliki gejala serupa segera periksa, pola hidup sehat dan penerapan prokes ini jadi bentuk perlindungan juga," ucap dia.

Hal serupa juga dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana.

Menurut dia, dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dapat cegah hepatitis akut.

"Hepatitis akut misterius memang belum ada di Lampung. Namun perlu meningkatkan kewaspadaan," ujarnya.

Ia menjelaskan, guna mengantisipasi adanya persebaran hepatitis akut masyarakat diharapkan untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Antisipasi yang harus dilakukan pertama tetap berperilaku hidup bersih dan sehat, dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, gejalanya itu seperti gastrointestinal, mual, muntah, demam," katanya.

Dia melanjutkan, sistem surveilans di setiap kabupaten dan kota juga masih terus berjalan untuk mengantisipasi persebaran infeksi penyakit di tengah masyarakat dan melengkapi pencegahan selain penerapan PHBS dan protokol kesehatan.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan RI telah mendeteksi total ada 91 kasus hepatitis akut pada pasien di bawah usia 16 tahun di 22 provinsi hingga Kamis (15/9).

Dari 91 kasus itu, sekitar 26 persen atau 11 orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 52,3 persen atau 22 orang sembuh.

Mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki, yakni 30 orang dan 12 perempuan, dengan kelompok usia terbanyak 0 sampai 6 tahun.

Dari total temuan kasus, sebanyak 35 di antaranya berstatus probable atau dugaan, tujuh lainnya pending, karena menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, dan 49 discarded karena menderita penyakit lain.

Dari 35 kasus probable, DKI menjadi penyumbang terbanyak, yakni 12 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tiga kasus, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, dan Bali masing-masing dua kasus.

Sedangkan daerah lainnya seperti Sumatera Barat, Jambi, Banten, Jawa Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara masing-masing satu kasus.

Baca juga: Studi: Golongan darah jadi faktor risiko stroke