Pemprov Lampung sepakati pakta integritas pendidikan klinisi

id Kesehatan lampung, pendidikan kesehatan lampung, Pemprov lampung

Pemprov Lampung sepakati pakta integritas pendidikan klinisi

Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela saat memberi arahan kepada peserta koas dan PPDS Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUDAM). ANTARA/HO-Pemprov Lampung.

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyepakati pakta integritas pendidikan klinisi mendukung komitmen disiplin klinik beretika dan pengawasan sistem pembelajaran peserta didik Koas dan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

"Kasus pemerkosaan oleh dokter PPDS di Bandung yang menggegerkan publik menjadi perhatian serius. Kasus ini adalah pengingat keras bahwa sistem pembelajaran klinisi di rumah sakit sudah harus berubah," ujar Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan sebagai langkah konkret, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUDAM) dan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung telah melakukan penandatanganan pakta integritas bersama.

"Pakta integritas tersebut memuat komitmen terhadap disiplin klinik yang beretika, pelatihan komunikasi bagi pembimbing, pengawasan sistem pembelajaran, dan pelaporan insiden secara aman bagi peserta didik Koas dan PPDS RSUDAM," katanya.

Dia menjelaskan dengan kasus-kasus tersebut maka perlu dilakukannya reformasi sistem pendidikan klinik secara menyeluruh.

"Peristiwa yang baru terjadi ini di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sungguh mengguncang dunia kesehatan. Tragedi ini menjadi refleksi mendalam atas pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan klinik yang aman, manusiawi, dan profesional,” ucap dia.

Dia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman, bermartabat, dan profesional baik bagi pasien maupun tenaga medis yang sedang belajar.

"Sistem pendidikan klinik juga harus memperhatikan kesehatan mental dan integritas moral peserta didik. Kekerasan verbal, tekanan berlebih, dan kondisi kerja yang tidak manusiawi tidak boleh dinormalisasi," tambahnya.

Menurut dia, Provinsi Lampung membutuhkan dokter hebat yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga sehat secara mental, dan tangguh secara moral. Hal tersebut hanya bisa dicapai bila lingkungan pendidikan membentuk dokter dengan kasih sayang, keadilan, dan nilai-nilai kemanusiaan.

Direktur RSUDAM Lukman Pura mengatakan pihkan kini mendidik lebih dari 390 orang peserta didik aktif dan sedang memperkuat kebijakan untuk menjaga keselamatan serta etika dalam seluruh proses pendidikan klinik.

Ia mengatakan langkah berani Pemerintah Provinsi Lampung itu menunjukkan bahwa daerah bisa jadi pelopor dalam menjawab isu nasional, bukan sekadar prihatin, tapi bergerak dengan solusi.