Jakarta (ANTARA) - PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) memulai pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas) GasKita dengan skema investasi internal perusahaan, yang berlangsung di 15 titik lokasi pada11 kabupaten/kota di empat provinsi.
CEO PGN M Haryo Yunianto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya berkomitmen mengakselerasi pemanfaatan energi bersih ramah lingkungan, yang sekaligus membantu pemerintah menekan subsidi energi.
Ke-11 kabupaten/kota tersebut yakni Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat di Provinsi DKI Jakarta; Bogor, Bekasi, Karawang, dan Cirebon di Jawa Barat; Cilegon, Kota Tanggerang, dan Kabupaten Tanggerang di Banten; dan Lampung.
"Hal ini merupakan bagian dari komitmen nyata PGN dalam mengembangkan pemanfaatan energi domestik melalui skema investasi internal PGN," kata Haryo.
Ia melanjutkan program tersebut sekaligus upaya mengurangi subsidi energi impor, yang menjadi salah satu beban APBN.
Program jargas tersebut juga masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target empat juta sambungan rumah tangga di seluruh Indonesia.
"Pembangunan ini merupakan tahap awal jargas GasKita dengan total sambungan sekitar 92.000 SR yang merupakan bagian dari upaya pencapaian target 400.000 sambungan rumah tangga pada 2022," ujar Haryo.
Ia juga mengatakan pembangunan tersebut merupakan bagian komitmen pemanfaatan sumber daya dalam negeri secara optimal.
Menurut dia, sambungan jargas GasKita itu akan menggunakan pipa jenis polietilen yang diproduksi di dalam negeri, sehingga dapat mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 45 persen.
"Selain itu, dengan adanya pembangunan jargas ini diharapkan dapat mendorong multiplier effect dalam menggerakkan ekonomi daerah, penyerapan tenaga kerja lokal, dan pelibatan mitra kerja daerah di lokasi pembangunan," ujarnya.
Menurut Haryo, Subholding Gas Pertamina terus berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi domestik di seluruh sektor demi peningkatan utilisasi energi bersih ramah lingkungan sebagai solusi nyata di masa transisi energi.