Lalu lintas di Lintas Timur ruas Musi Banyuasin-Palembang padat merayap

id Jalintim padat merayap, jalintim macet,Musi Banyuasin, Banyuasin, Palembang, Macet

Lalu lintas di Lintas Timur ruas Musi Banyuasin-Palembang padat merayap

Aparat Satlantas Polres Banyuasin mengurai kepadatan arus lalu lintas di ruas Jalan Lintas Timur Km 58, Desa Durian Daun,Kecamatan Suak Tapeh, Banyuasin, Sumatera Selatan (ANTARA/HO-Satlantas Polres Banyuasin)

Sumatera Selatan (ANTARA) - Arus lalu lintas di Jalan Lintas Timur Sumatera ruas Kabupaten Musi Banyuasin – Kota Palembang, Sumatera Selatan, padat merayap yang didominasi kendaraan bus dan truk sedang hingga besar pada Minggu.

Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol M Pratama Adhyasastra di Palembang, Minggu, mengatakan kepadatan arus lalu lintas disebabkan oleh kendaraan yang rusak di beberapa titik di jalan kawasan Kabupaten Banyuasin.

Kepadatan kendaraan tersebut memanjang hingga beberapa kilometer sampai kawasan Desa Tanjung Kerang, Musi Banyuasin mengarah ke Kota Palembang.

“Setelah sebelumnya pada Minggu dini hari sekitar pukul 00.24 WIB kondisi jalan macet total, sejak pukul 10.00 WIB sampai saat ini kondisinya sudah berjalan, meski padat merayap baik dari arah Musi Banyuasin, Provinsi Jambi ataupun arah Kota Palembang,” kata dia.

Menurutnya, aparat Satuan PJR Polda Sumsel telah diterjunkan mendampingi personel Satlantas Polres Kabupaten setempat untuk menerapkan tindakan pengaturan lalu lintas di sana.

“Seperti di kawasan Tanjung Kerang hingga Pasar Betung, Banyuasin aparat menerapkan sistem buka tutup satu arah arus lalu lintas,” imbuhnya, sekaligus memastikan pihak kepolisian terus memonitor selama 24 jam di ruas jalan tersebut memastikan arus kendaraan tetap berjalan.

Sebelumnya, Kepala Satlantas Polres Banyuasin AKP Ricky Mozam melaporkan, kemacetan arus lalu lintas tersebut dampak yang ditimbulkan setelah ada beberapa insiden mulai dari kendaraan truk yang rusak, terperosok ke bahu jalan, hingga tabrakan beruntun, pada Jumat (22/4) hingga Minggu sore.

Pihaknya mencatat sebanyak lima truk yang rusak dan pecah ban berada di Jalintim km56, km54, km58 dan km20 atau seputaran gerbang Kantor PTPN VII Musi Landas, Air Batu, Talang Kelapa.

Kemudian peristiwa tabrakan beruntun akibat satu truk Fuso dengan berat sekitar 5 ton lebih mengalami kendala teknis pada saat menanjak di Jalintim km32, Desa Pulau Harapan, Kecamatan Sembawa, sehingga termundur lalu menghantam dua kendaraan truk lain di belakangnya, pada Sabtu (23/4) dini hari.

“Evakuasi sempat terkendala lantaran personel harus berkoordinasi dengan PLN untuk dilakukan pemadaman listirk, sebelum dilakukan penarikan, sebab salah satu truk Fuso menabrak tiang listrik sehingga kabelnya terputus dan menempel di bak kendaraan,” kata dia.

Lalu pada Sabtu (23/4) terjadi insiden, satu truk Fuso box terperosok ke bahu jalan di km58, Desa Durian Daun, Kecamatan Suak Tapeh, yang baru bisa dievakuasi setelah mengerahkan dua unit alat berat dan satu unit trailer dibantu oleh warga pada sore harinya.

“Setelah semua kendaraan itu berhasil dievakuasi, kembali ada satu mobil truk mengalami pecah ban di km51, seputaran Kelurahan Seterio, Banyuasin III Minggu sekitar pukul 16.00 WIB, kami menerapkan rekayasa buka tutup arus lalu lintas, sampai pengemudi selesai mengganti dengan ban cadangan, supaya kondisi tidak kembali terhambat,” kata dia.

Ia memastikan, personelnya tetap bersiaga di pos masing-masing (Pos km12, Pos Musi Pait, Pos KM 42 Betung, Pos Musi Indah) untuk melakukan aktivitas pengaturan dan pencairan kepadatan lalu lintas itu serta mengarahkan pengemudi supaya tetap tertib tidak saling mendahului.

Sementara itu, Kepala Satlantas Polres Musi Banyuasin AKP Sandi Putra mengatakan, personelnya mengarahkan pengendara melintasi jalan alternative untuk mengurangi kepadatan di ruas jalan tersebut yaitu melintasi Sekayu – Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir – Prabumulih untuk kemudian sampai ke Palembang.

“Situasi terkini perbatasan Musi Banyuasin dan Banyuasin sudah mulai cair, tapi bagi pengendara yang berasal dari arah Lubuk Linggau dengan tujuan Palembang dapat beralih melewati jalur alternatif untuk mengurangi kepadatan di Banyuasin,” ujarnya.