Beijing (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri China (MFA) menyatakan keprihatinannya atas jatuhnya korban warga sipil dalam konflik antara warga Palestina dengan pasukan militer Israel yang terjadi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
"China mengikuti perkembangan peristiwa tersebut dan sangat prihatin atas meningkatnya ketegangan antara Palestina dan Israel yang telah menyebabkan tewasnya korban sipil," kata juru bicara MFA Zhao Lijian dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA Beijing, Sabtu.
Ia berharap pihak-pihak terkait bisa menahan diri agar situasi tidak semakin meningkat.
Menurut dia, China telah memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan masalah Palestina.
Bahkan anggota Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri Wang Yi telah mengajukan tiga usulan penting sebagai solusi mengatasi permasalahan di kedua negara tersebut.
"Kami akan terus bekerja tanpa henti untuk menyelesaikan masalah Palestina dan bersama dengan komunitas internasional berupaya mewujudkan solusi terbaik bagi kedua negara," ujar Zhao.
Pasukan Israel melakukan tindakan membabi buta dengan menangkap dan menyerang warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Di Tepi Barat, lima warga Palestina, satu di antaranya masih berusia 14 tahun ditembak mati oleh pasukan Israel sebagaimana laporan Al Jazeera.
Berita Terkait
Jamaika resmi akui kedaulatan negara Palestina
Kamis, 25 April 2024 12:31 Wib
Korban jiwa di Gaza capai 34.183 pada hari ke-200 serangan Zionis Israel
Selasa, 23 April 2024 22:27 Wib
Kementerian ESDM: Indonesia tak impor migas dari Iran
Senin, 15 April 2024 13:39 Wib
AS tidak akan ikut balas Iran
Minggu, 14 April 2024 13:24 Wib
Israel batasi warga Palestina ke Al-Aqsa pada Jumat keempat Ramadhan
Jumat, 5 April 2024 21:08 Wib
Israel sahkan RUU untuk tutup operasi TV Al Jazeera
Selasa, 2 April 2024 10:33 Wib
Di tengah peperangan, gereja di Tepi Barat rayakan Paskah secara tenang
Senin, 1 April 2024 10:23 Wib
Menyuarakan perjuangan untuk kemerdekaan Palestina
Minggu, 31 Maret 2024 10:23 Wib