Franco Uncini buka suara soal kondisi trek Sirkuit Mandalika
Hal ini sudah terkendali, karena hanya membutuhkan mesin (track jet) untuk membersihkannya, masalah sudah terselesaikan, kata Uncini
Lombok Tengah (ANTARA) - Franco Uncini, selaku Grand Prix Safety Officer FIM, pada Sabtu buka suara soal kondisi lintasan Sirkuit Pertamina Mandalika yang sempat menjadi sorotan ketika sesi tes ofisial MotoGP berlangsung di sana.
Hari pertama tes pada Jumat sempat dihentikan sementara karena lintasan kotor dan membahayakan para pebalap, sebelum dibersihkan dan dibuka kembali pada tengah hari agar tim dan pebalap dapat melanjutkan pengujian motor baru mereka.
Pebalap seperti Andrea Dovizioso dari tim RNF Yamaha bahkan mengeluhkan banyaknya kerikil yang terpelanting dari motor pebalap yang berada di depannya.
Juara dunia 2020 Joan Mir juga menemui lumpur di lintasan, yang memang sebelumnya diguyur hujan pada Kamis malam, saat menguji motor Suzuki GSX-RR di hari pertama.
Kondisi trek yang kotor diperparah dengan sempitnya racing line karena sirkuit jarang dipakai balapan dan minimnya karet ban yang melekat di aspal. Hal itu mengakibatkan para pebalap tidak dapat mendorong limit motornya supaya lebih kencang.
Baca juga: Tercepat di Mandalika, Espargaro makin nyaman kendarai Honda
"Hanya sedikit debu di trek, mungkin karena belum siap untuk tes ini tentunya karena banyak pekerjaan di sekitar sirkuit," kata Uncini ketika ditemui Antara di Mandalika, Sabtu.
Di dalam sirkuit, alat-alat berat masih digunakan untuk memasang tribun dan bangunan lainnya, sedangkan di luar area sirkuit, para pekerja membangun jalan baru untuk menyambut gelaran MotoGP yang dihelat pada 18-20 Maret nanti.
Belajar dari insiden kemarin, panitia kemudian rutin melakukan pembersihan trek, dan kondisi lintasan pada hari kedua memungkinkan para pebalap melaju lebih kencang dari hari sebelumnya.
"Hal ini sudah terkendali, karena hanya membutuhkan mesin (track jet) untuk membersihkannya, masalah sudah terselesaikan," kata Uncini, yang merupakan juara dunia 500cc tahun 1982 itu.
Kurang lebih satu bulan menuju gelaran Grand Prix Indonesia di Mandalika, Uncini menyatakan sirkuit di pesisir selatan Pulau Lombok itu secara umum sudah siap digunakan untuk balapan, namun panitia harus bisa menjaga kebersihan trek.
Baca juga: Loris Capirossi kagumi Sirkuit Mandalika: Kami senang kembali ke Indonesia
Apa yang perlu dibenahi? "Pertama, harus dibersihkan dengan benar, dengan sangat baik, dan tidak ada lagi selain itu karena semuanya sudah baik dan para pebalap puas," kata pria asal Italia itu.
Pada hari yang sama Vice President Director Mandalika Grand Prix Association Cahyadi Wanda mengatakan seluruh kegiatan konstruksi akan selesai pada awal Maret, sehingga ketika MotoGP berlangsung tidak ada lagi pengerjaan pembangunan di sekitar sirkuit.
"Di awal Maret ini jadi semua, jadi waktu mereka masuk ke sini sudah tidak ada pembangunan, itu yang menjadi kunci."
Kemudian lebih lanjut ia mengatakan sesi tes pramusim akhir pekan ini juga menjadi sarana evaluasi sebelum Grand Prix Indonesia nanti.
"Setelah pramusim ini, kalaupun ada (pengerjaan ulang) itu minor, tidak ada pengerjaan besar untuk trek," kata Cahyadi.
MGPA juga sedang menunggu hasil investigasi akhir dari Dorna Sports dan FIM soal penyebab lintasan kotor di Mandalika.
"Kalau sekarang, evaluasinya kami belum terima, akan terima besok, apakah benar (penyebabnya) aspal atau hal lain," kata Cahyadi.
Hari pertama tes pada Jumat sempat dihentikan sementara karena lintasan kotor dan membahayakan para pebalap, sebelum dibersihkan dan dibuka kembali pada tengah hari agar tim dan pebalap dapat melanjutkan pengujian motor baru mereka.
Pebalap seperti Andrea Dovizioso dari tim RNF Yamaha bahkan mengeluhkan banyaknya kerikil yang terpelanting dari motor pebalap yang berada di depannya.
Juara dunia 2020 Joan Mir juga menemui lumpur di lintasan, yang memang sebelumnya diguyur hujan pada Kamis malam, saat menguji motor Suzuki GSX-RR di hari pertama.
Kondisi trek yang kotor diperparah dengan sempitnya racing line karena sirkuit jarang dipakai balapan dan minimnya karet ban yang melekat di aspal. Hal itu mengakibatkan para pebalap tidak dapat mendorong limit motornya supaya lebih kencang.
Baca juga: Tercepat di Mandalika, Espargaro makin nyaman kendarai Honda
"Hanya sedikit debu di trek, mungkin karena belum siap untuk tes ini tentunya karena banyak pekerjaan di sekitar sirkuit," kata Uncini ketika ditemui Antara di Mandalika, Sabtu.
Di dalam sirkuit, alat-alat berat masih digunakan untuk memasang tribun dan bangunan lainnya, sedangkan di luar area sirkuit, para pekerja membangun jalan baru untuk menyambut gelaran MotoGP yang dihelat pada 18-20 Maret nanti.
Belajar dari insiden kemarin, panitia kemudian rutin melakukan pembersihan trek, dan kondisi lintasan pada hari kedua memungkinkan para pebalap melaju lebih kencang dari hari sebelumnya.
"Hal ini sudah terkendali, karena hanya membutuhkan mesin (track jet) untuk membersihkannya, masalah sudah terselesaikan," kata Uncini, yang merupakan juara dunia 500cc tahun 1982 itu.
Kurang lebih satu bulan menuju gelaran Grand Prix Indonesia di Mandalika, Uncini menyatakan sirkuit di pesisir selatan Pulau Lombok itu secara umum sudah siap digunakan untuk balapan, namun panitia harus bisa menjaga kebersihan trek.
Baca juga: Loris Capirossi kagumi Sirkuit Mandalika: Kami senang kembali ke Indonesia
Apa yang perlu dibenahi? "Pertama, harus dibersihkan dengan benar, dengan sangat baik, dan tidak ada lagi selain itu karena semuanya sudah baik dan para pebalap puas," kata pria asal Italia itu.
Pada hari yang sama Vice President Director Mandalika Grand Prix Association Cahyadi Wanda mengatakan seluruh kegiatan konstruksi akan selesai pada awal Maret, sehingga ketika MotoGP berlangsung tidak ada lagi pengerjaan pembangunan di sekitar sirkuit.
"Di awal Maret ini jadi semua, jadi waktu mereka masuk ke sini sudah tidak ada pembangunan, itu yang menjadi kunci."
Kemudian lebih lanjut ia mengatakan sesi tes pramusim akhir pekan ini juga menjadi sarana evaluasi sebelum Grand Prix Indonesia nanti.
"Setelah pramusim ini, kalaupun ada (pengerjaan ulang) itu minor, tidak ada pengerjaan besar untuk trek," kata Cahyadi.
MGPA juga sedang menunggu hasil investigasi akhir dari Dorna Sports dan FIM soal penyebab lintasan kotor di Mandalika.
"Kalau sekarang, evaluasinya kami belum terima, akan terima besok, apakah benar (penyebabnya) aspal atau hal lain," kata Cahyadi.