Erick Thohir jadi pembicara pada seminar nasional di Darmajaya

id erick tohir, kampus darmajaya, seminar nasional

Erick Thohir jadi pembicara pada seminar nasional di Darmajaya

Erick Tohir jadi pembicara pada seminar nasional di Darmajaya (ANTARA/HO)

Demi mewujudkannya, Ini panggilan kita bersama. Ayo satukan langkah dan jangan pernah lelah, berkarya dan berjuang untuk Indonesia yang merdeka dan berdaulat. BUMN untuk Indonesia, ujarnya

Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi pembicara seminar nasional di Kampus Darmajaya menyatakan punya visi bersama Indonesia Emas 2045, karena mempunyai potensi dan daya untuk jadi salah satu kekuatan ekonomi dan ekonomi digital Asia dan dunia. Ini bukan impian. Tapi sebuah panggilan demi masa depan.

Kini dan nanti, kita adalah kekuatan Indonesia. Kita yang berani mengatasi disrupsi dan tantangan, dengan lompatan-lompatan inovasi, transformasi dan sinergi.

"Teknologi tidak bisa terelakkan. Dunia baru akan kita hadapi. Tantangan baru kita harus hadapi. Kita harus mempunyai ekosistem sendiri, roadmap sendiri. Kita harus memastikan, ekosistem ini yang menang. Karena itu kita perlu super hero baru, menjadi kekuatan Indonesia, menjaga ekosistem Indonesia," ujar Erick Thohir.

Hal itu disampaikannya saat berbicara pada Seminar Nasional "Peran Pemerintah dan Masyarakat Dalam Mewujudkan Visi Indonesia 2045", yang dihelat di Aula Lt 3, Gedung Alfian Husin, kampus Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Jl Zainal Abidin Pagar Alam 93, Gedong Meneng, Bandarlampung, Minggu (30/1).

Melalui narator slide presentasinya, menteri asal Lampung  ini menerangkan, sejalan dengan strategi baru, sejak akhir November 2019, BUMN yang menggerakkan sepertiga ekonomi negeri, bertransformasi, berinovasi, dan bersinergi.

Baca juga: Erick Thohir: CSR BUMN fokus ke pendidikan, UMKM dan lingkungan hidup

"Memberi dampak ekonomi dan sosial, membangun ekosistem dan kekuatan, agar kita terus merdeka dan berdaulat. Merdeka berdaulat atas sumber daya manusia dan karya. Merdeka berdaulat atas ekonomi kerakyatan. Merdeka berdaulat atas kesehatan. Merdeka berdaulat atas sumber daya alam. Merdeka dan berdaulat atas teknologi," terangnya, patriotik.

"Demi mewujudkannya, Ini panggilan kita bersama. Ayo satukan langkah dan jangan pernah lelah, berkarya dan berjuang untuk Indonesia yang merdeka dan berdaulat. BUMN untuk Indonesia," ujarnya.

Di hadapan mahasiswa dan sivitas kampus, ketua OSIS SMA/SMK se-Bandarlampung, pengusaha anggota HIPMI dan Apindo, Rektor IIB Darmajaya Dr Firmansyah Yunialfi Alfian MBA MSc, ketua dan bendahara Yayasan Alfian Husin Dr Andi Desfiandi dan Ary Meizari Alfian, serta Ketua BPD HIPMI Lampung Ahmad Giri Akbar, sang menteri mengaku terhormat diundang dan dapat hadir, apalagi sebagai putra Lampung.

"Jadi pak rektor, saya lihat yang hadir di sini ada dari HIPMI, Apindo, adik-adik SMA/SMK, dan mahasiswa. Ini namanya ekosistem. Ekosistem artinya apa, bagaimana kita bisa mensinergikan semua kebutuhan menjadi sebuah solusi," kata Erick.

Baca juga: Erick Thohir: CSR BUMN fokus ke pendidikan, UMKM dan lingkungan hidup

Dia menggarisbawahi, Visi Indonesia 2045 yang menjadi cita-cita bersama, dimana proyeksi kekuatan ekonomi Indonesia akan berada di empat besar dunia ialah sesuatu yang luar biasa. "Tapi ini mimpi," lugas dia, memaksudkan hal itu apabila segenap anak bangsa tidak bersatu-padu berdaya upaya memperjuangkannya hingga menjadi nyata.

Menteri latar pengusaha ini mencontohkan perjuangan almarhum ayahnya mewujudkan mimpinya. "Sama (seperti) almarhum bapak saya, Haji Muhammad Thohir. Umur 10 tahun memutuskan merantau dari Gunung Sugih ke Tanjungkarang, untuk sekolah SMP. Lalu merantau lagi ke Solo untuk SMA, terus merantau lagi ke Jakarta untuk universitas. Mimpi. Mimpi yang beliau jalankan dengan sungguh-sungguh, sehingga Alhamdulillah beliau berhasil menjadi pengusaha besar," kisah Erick mengilustrasikan.

Sejurus komunikatif, usai meminta salah satu peserta seminar, Iwan Saputra, mahasiswa IIB Darmajaya, menjelaskan bagaimana proses kreatif dan upayanya mewujudkan cita-cita menjadi pengusaha kuliner khas Lampung dan industrialis sepak bola demi membuka lapangan kerja dan mengatasi tingginya angka pengangguran di di Lampung, Erick Thohir menandaskan bahwa mimpi Iwan kelak bukan mustahil akan dapat terwujud dengan kerja keras dan modal kapabilitas Iwan sendiri.

"Yakin bisa maju?" pancing Erick memantik. Iwan sigap menjawab, "Harus yakin, karena kalau nggak yakin nggak akan bisa maju," sahutnya disambut aplaus hadirin.