Timika (ANTARA) - Sejumlah potongan tubuh manusia ditemukan dalam perut seekor buaya sepanjang kurang lebih tujuh meter yang dibunuh warga Ayuka pada Jumat petang diduga merupakan potongan tubuh Damianus Yauta (30), warga Kampung Tipuka yang dilaporkan hilang sejak Kamis (20/1) petang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika George L Mercy Randang di Timika, Papua, Jumat, mengatakan upaya pencarian korban dilakukan bersama-sama antara Tim SAR gabungan dan warga masyarakat Tipuka dan Ayuka sejak pagi dengan menyisir Sungai Ayuka yang menjadi lokasi terakhir korban diterkam buaya.
Almarhum Damianus Yauta, seorang pencari kepiting bakau asal Kampung Tipuka dinyatakann hilang saat hendak membersihkan kepiting bakau yang didapatnya di Sungai Ayuka, tepatnya sekitar satu kilometer dari jembatan pertama menuju Kargodok Pelabuhan Amamapare.
"Korban ditemukan oleh tim pencari, masyarakat dan keluarga korban yang saat itu melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Saat ditemukan, tubuh korban masih berada dalam mulut buaya sehingga masyarakat memutuskan harus membunuh buaya tersebut dengan cara ditombak beramai-ramai agar jenazah korban bisa dikeluarkan," jelas George.
Setelah buaya raksasa itu mati terbunuh, tubuh korban kemudian dikeluarkan dan langsung dievakuasi oleh Tim SAR gabungan menuju rumah kerabatnya di Kampung Ayuka.
Buaya pemangsa korban juga ikut dipikul warga ke rumah kerabat korban.
Warga setempat kemudian menggelar ritual adat sebelum mengautopsi perut buaya pemangsa tersebut lantaran sebagian potongan tubuh korban tidak ada lagi.
Benar saja, setelah perut buaya pemangsa itu dibelah, didapati beberapa potongan tubuh korban tertinggal dalam perut hewan amfibi buas itu.
Kasus buaya memangsa penduduk lokal cukup sering terjadi di sejumlah kampung di wilayah pesisir Mimika yang dipenuhi dengan sungai-sungai besar dan lebar yang ditumbuhi pepohonan bakau lebat, menjadi habitat yang sangat baik untuk bertumbuh-kembangnya buaya.
Meningkatnya aktivitas warga lokal di sungai dan kawasan hutan bakau untuk mencari kepiting, udang, ikan dan hasil sungai lainnya menyebabkan habitat buaya menjadi terganggu.
Tidak sedikit pula buaya menjadi perburuan warga selain untuk diambil dagingnya juga untuk diambil kulitnya yang memiliki nilai tinggi di pasaran.
Berita Terkait
Ada 10 luka tusuk di tubuh ibu yang dibunuh anaknya
Kamis, 16 Mei 2024 5:12 Wib
Ketua IDI Lampung: Konsumsi makanan asli jaga metabolisme tubuh selama puasa
Selasa, 12 Maret 2024 14:31 Wib
IDI Lampung: Kecukupan cairan tubuh jadi prioritas utama saat puasa
Senin, 11 Maret 2024 14:07 Wib
Berpikir positif dapat menyehatkan tubuh
Selasa, 20 Februari 2024 13:14 Wib
Polda Aceh gagalkan perdagangan kulit dan bagian tubuh harimau sumatra
Senin, 22 Januari 2024 11:45 Wib
Gerakan UI Mengajar gelar kelas Otoritas Tubuh gandeng Forum Anak Pesawaran
Minggu, 21 Januari 2024 12:28 Wib
Polisi buru tiga tersangka perdagangan organ tubuh
Sabtu, 9 Desember 2023 16:59 Wib
Kemenkes: Wolbachia tidak dapat hidup pada tubuh manusia
Senin, 20 November 2023 12:42 Wib