Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Direktur Nahdlatul Ulama (NU) Care-Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (Laziznu) Lumajang Muhammad Rofi'ul Ulum mengatakan pihaknya siap membangun 64 hunian sementara untuk penyintas bencana Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kabupaten Lumajang.
"Untuk membangun 64 unit tersebut, kami akan berkoordinasi dengan pimpinan wilayah Laziznu Jawa Timur karena ada banyak sekali donatur yang mengamanahkan dananya melalui Laziznu, baik di tingkat wilayah maupun kabupaten/kota se-Jatim," katanya dalam rilis yang diterima ANTARA di Lumajang, Sabtu.
Menurutnya pembangunan hunian sementara (huntara) untuk para penyintas bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Lumajang segera dimulai karena Pemerintah Kabupaten Lumajang mengundang sejumlah perwakilan lembaga donasi atau relawan untuk membahas persiapan pembangunan huntara di lahan relokasi di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.
"Pemkab Lumajang bersama lembaga donasi dan relawan menyepakati bahwa proses pembangunan hunian sementara akan dilakukan secara bertahap," tuturnya.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq itu disepakati pula tentang desain, ukuran dan bahan-bahan bangunan agar semuanya layak dan sesuai standar yang telah disusun oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) bekerja sama dengan pemkab setempat.
Data presentasi Tim Pemkab Lumajang, tahap pertama akan dibangun huntara sebanyak 629 unit karena banyak sekali lembaga donasi dan relawan yang menyatakan siap memberikan bantuan, sehingga semuanya dibagi secara proporsional.
"Lima lembaga dengan bantuan hunian terbanyak pada tahap pertama adalah NU Peduli atau NU Care-Lazisnu sebanyak 64 unit, Muhamamdiyah Disaster Manajemen Centre (MDMC) sebanyak 53 unit, Gusdurian Peduli 34 unit, Nurul Hayat 34 unit dan Rumah Zakat 34 unit," katanya.
Sementara Ketua PWNU Care-Laziznu Jawa Timur Ahmad Afif Amrulah menyambut baik hasil rapat koordinasi tersebut dan pihaknya siap melaksanakan komitmen dan kesepakatan itu dengan menyediakan berapapun biaya yang dibutuhkan.
"Jika satu huntara membutuhkan biaya Rp15 juta, maka total dana untuk membangun 64 unit hunian tersebut mencapai Rp960 juta. Dananya sudah siap, tinggal pematangan rencana teknis pengerjaannya saja," ujarnya.
Ia menjelaskan program untuk membantu para penyintas APG Semeru merupakan program jangka panjang karena selain menuntaskan pembangunan huntara pada tahap-tahap selanjutnya, pihaknya juga memikirkan beberapa program lain seperti aspek pendidikan, pemberdayaan ekonomi, pembagunan fasilitas ibadah dan kebutuhan lainnya.
"Alhamdulillah selama ini NU Care-Laziznu se-Jatim mendapatkan kepercayaan yang luar biasa besar dari para donatur untuk program bantuan bencana APG Semeru ini, bahkan sebagian berasal dari luar negeri," katanya.
Menurutnya pihaknya terus mengajak sebanyak mungkin masyarakat untuk peduli serta bersama-sama mengawal program "Lumajang Bangkit dan Pulih" karena dampaknya memang cukup parah.