Itera dampingi warga produksi pupuk kompos alami

id Itera,Lampung,Institut teknologi itera,Pupuk Kompos,Kompos

Itera dampingi warga produksi pupuk kompos alami

Pelatihan yang diberikan Institut Teknologi Sumatra (Itera) di Dusun 3A, Desa Sabah Balau, Lampung Selatan. Rabu (10/11/2021). ANTARA/HO-Humas Itera

Rumah Kompos Masaro tersebut telah menjadi unit usaha desa setempat.
Bandarlampung (ANTARA) - Institut Teknologi Sumatera (Itera) melakukan pendampingan pembuatan pupuk kompos alami kepada warga Dusun 3A Sabah Balau dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.

"Kegiatan ini sudah dimulai sejak awal bulan Agustus 2021 dengan mendirikan Rumah Kompos Masaro (RKM) Sri Makmur, di Dusun 3A Desa Sabah Balau Lampung Selatan," kata dosen Teknik Kimia Itera Aldila Herlambang ST MT dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan bahwa saat ini Rumah Kompos Masaro tersebut telah menjadi unit usaha desa setempat guna membantu meningkatkan perekonomian warga di sana.

Dia menjelaskan bahwa dalam pemanfaatan sampah dengan metode pembuatan pupuk Masaro tersebut, terdapat beberapa tahap yang dilakukan untuk pembuatan kompos yakni pengolahan bahan baku limbah, pembuatan larutan biokomposter, pencampuran bahan baku limbah dan larutan biokomposter, serta mengontrol kualitas produk kompos yang dihasilkan.   

Menurut dia lagi dalam pembuatan kompos alami tersebut, pengolahan bahan baku bertujuan untuk mengurangi kadar air dan pengurangan ukuran limbah pertanian. Sementara itu larutan biokomposter dibuat dengan menggunakan limbah kotoran sapi yang diaktivasi dengan pupuk cair Masaro yang selama ini telah diproduksi oleh Itera.

Tahap pembuatan kompos alami lainnya seperti pencampuran larutan biokomposter dengan bahan limbah pertanian dan didiamkan selama 7 hingga 10 hari yang bertujuan agar proses fermentasi dapat berlangsung secara optimal.

"Kemudian tahap akhir adalah pengecekan produk kompos, agar kualitas produk yang dihasilkan dapat terjamin," kata dia.

Ketua Rumah Kompos Masaro (RKM) Sri Makmur, Sutrimo mengatakan bahwa dengan adanya RKM yang sudah mulai aktif mengelola sampah menjadi kompos, selain mengatasi masalah sampah juga berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Sebab, lanjut dia, limbah pertanian dan perternakan yang dihasilkan oleh desa Dusun 3A sangat banyak, dan akan menimbulkan bau yang tidak sedap ketika sudah lama tidak diolah. 

"Saat ini harga jual pupuk kompos alami per 10 kilogram seharga Rp12.500, kami pun pernah mendapatkan pesanan hingga 10 ton pupuk kompos dari pembeli disekitar desa,” katanya pula.
Baca juga: Dosen Itera latih warga Lampung Tengah olah limbah jadi pupuk organik