Purwokerto (ANTARA) - Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengatakan percepatan program vaksinasi sangat diperlukan guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 seiring peningkatan mobilitas masyarakat.
"Terlebih lagi pada libur nasional Natal dan Tahun Baru di penghujung tahun ini dikhawatirkan mobilitas masyarakat akan makin meningkat," katanya di Purwokerto, Kamis.
Peningkatan mobilitas saat libur nasional Natal dan Tahun Baru tersebut, kata dia, perlu dibarengi dengan percepatan vaksinasi guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.
"Terutama vaksinasi pada kelompok lansia, ini harus jadi prioritas utama, karena merupakan kelompok paling rentan," katanya.
Dia berharap cakupan vaksinasi di Tanah Air akan terus meningkat secara signifikan hingga menjelang akhir tahun sesuai dengan target untuk mewujudkan kekebalan kelompok.
Selain peningkatan cakupan vaksinasi, kata dia, praktik 3T, yaitu pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan pengobatan (treatment) juga perlu terus diintensifkan.
"Praktik 3T harus diintensifkan sambil terus menjalankan program vaksinasi COVID-19 sesuai target sasaran kelompok," katanya.
Selain itu, kata dia, penerapan program 3T juga masih perlu didukung dengan penerapan 3M, yaitu dengan cara memakai masker, menjaga jarak dan juga mencuci tangan.
"Warga juga perlu terus diingatkan untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah COVID-19 karena pandemi belum berakhir," katanya.
Dia mengatakan protokol kesehatan harus menjadi bagian dari kebiasaan dan gaya hidup masyarakat. "Saat ini secara nasional kasus harian dan kematian terus menurun. Namun, kita tidak boleh lengah karena masih ada kemungkinan virus masih berada di sekitar kita," katanya.
Sementara itu, sebelumnya Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengemukakan terdapat sembilan provinsi di Indonesia yang mengalami kecenderungan peningkatan jumlah kasus positif dalam sepekan terakhir.
"Berdasarkan pemantauan per 31 Oktober 2021, terdapat sembilan provinsi yang mengalami kecenderungan peningkatan rata-rata jumlah kasus positif COVID-19 pada tujuh hari terakhir dibandingkan dengan tujuh hari sebelumnya," katanya.
Sembilan provinsi tersebut adalah Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua.
Berita Terkait
Dinkes Lampung selidiki epidemiologi siswa keracunan
Selasa, 22 Oktober 2024 16:27 Wib
Epidemiolog sebut berantas jentik nyamuk efektif cegah lonjakan DBD
Selasa, 2 Januari 2024 19:04 Wib
Epidemiolog Lampung: Perbaikan sistem surveilans bantu cegah lonjakan COVID-19
Sabtu, 18 Juni 2022 14:00 Wib
Pemerintah melakukan penyelidikan epidemiologi antisipasi hepatitis akut
Jumat, 6 Mei 2022 10:06 Wib
Ahli epidemiologi: Presidensi G20 momentum perkuat peran dalam kesehatan global
Minggu, 13 Februari 2022 20:03 Wib
Epidemiologi : Jangan sepelekan Omicron
Selasa, 1 Februari 2022 10:49 Wib
Epidemiolog: Prokes ketat untuk cegah penyebaran Omicron
Kamis, 16 Desember 2021 20:45 Wib
Epidemiolog FKM UI sebut penanganan COVID-19 di Indonesia terus membaik
Minggu, 10 Oktober 2021 18:29 Wib