Ini dia strategi tim biliar tuan rumah boyong emas PON XX Papua

id pekan olahraga nasional,pon papua 2021,biliar,pengrov pobsi papua,muhammad agus fakaubun,silviana lu,medali emas

Ini dia strategi tim biliar tuan rumah boyong emas PON XX Papua

Pebiliar Papua, Silviana Lu, memperhatikan meja biliar sebelum menentukan arah pukulan di gim pertama babak final bola 10 tunggal putri Pekan Olahraga Nasional Papua di Gor Biliar SP5 Mimika, Rabu (6/10/2021). ANTARA/Roy Rosa Bachtiar

Timika (ANTARA) - Pengprov Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Papua mengungkapkan strategi timnya untuk mengamankan medali emas sebanyak mungkin di PON Papua, yaitu dengan memperbanyak lomba di nomor-nomor unggulan yang sering dimenangkan atletnya.

"Strategi kami sebagai tuan rumah adalah dengan memperbanyak nomor unggulan, seperti carom dan nomor putri. Waktu di Jawa Barat (2016) nomor itu hanya sedikit, tapi di sini kami perbanyak. Untuk ganda campuran juga kami hilangkan, fokus ke putri," kata Sekretaris Umum Pengprov POBSI Papua Muhammad Agus Fakaubun di Timika, Kamis.

Untuk nomor putri, Pengprov POBSI Papua bahkan menambah dua kali lipat dari PON 2016 dengan memasang sebanyak empat nomor tambahan.

Jika strategi berjalan mulus dan tidak ada kendala dari atlet, Agus memprediksi timnya bisa meraih delapan medali emas atau dua kali lipat dari target.

"Kalau hitung-hitungan bersihnya, maka paling tidak kami bisa mendapat delapan emas. Kami berharap doa restu dari Tuhan dan masyarakat Papua, dan pastinya kami tetap berjuang maksimal," pungkas pria yang merangkap pelatih biliar POBSI Papua ini. 



Sebagai contoh, pebiliar putri Silviana Lu yang sebelumnya mendapat dua medali emas pada PON Jawa Barat, kini menargetkan empat emas dari nomor yang diikuti di PON Papua.

Menurut Agus, Pengprov POBSI Papua lebih fokus pada sektor putri dan carom yang menjadi pundi-pundi medali bagi Papua. Sementara dari sektor putra tidak diberikan target pada PON kali ini.

Selain menggandakan nomor andalan, optimisme POBSI Papua juga tercipta berkat keputusan KONI Papua yang masih mengizinkan tim biliar untuk berlatih di masa pandemi.

"Kami ucapkan terima kasih ke KONI Papua, walaupun PON ditunda satu tahun dan menyebabkan pelatda lain dihentikan, tapi kami masih diberi kesempatan agar boleh melanjutkan pelatihan," tutur Agus.

Dengan masa pelatda yang lebih panjang, sambung dia, maka tim biliar Papua punya persiapan yang lebih matang dari daerah lain.