Keluh kesah Carmat, sopir bajaj di tengah pandemi

id Dompet Dhuafa, COVID-19, Pandemi COVID-19

Keluh kesah Carmat, sopir bajaj di tengah pandemi

Dompet Dhuafa dan Debellin Premium Cookware membagi-bagikan paket sembako kepada warga-warga kecil yang terdampak pandemi COVID-19. ANTARA/HO-Dompet Dhuafa

Kadang bingung juga, mau keluar untuk narik, tapi nggak bakal ada penumpang yang naik
Jakarta (ANTARA) - Pada Rabu (14/7), Dompet Dhuafa dan Debellin Premium Cookware membagi-bagikan paket sembako kepada warga-warga kecil yang terdampak pandemi COVID-19. Berbagai cerita haru pun keluar dari hati masing-masing penerima manfaat. 

Ada yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima (PKL) mi ayam, harus gulung tikar sebab sepinya pelanggan. Ada yang sebelumnya bekerja sebagai kuli bangunan, kini harus berhenti karena terkena pemutusan hubungan kerja. 

Beberapa yang sehari-harinya menarik bajaj, kini mereka hanya bisa duduk mangkal di samping ketiga rodanya.

Carmat (67), warga RT 6 RW 10, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat adalah salah satu dari penerima manfaat dari aksi kebaikan Dompet Dhuafa dan Debellin. Satu boks paket sembako berisikan vitamin C, beras, minyak goreng, gula, tepung, mi instan, dan bahan-bahan pokok lainnya diberikan kepada Carmat saat dirinya duduk di samping parkiran bajaj yang dirawatnya.

“Setiap hari saya duduk-duduk di sini mas. Kadang bingung juga, mau keluar untuk narik, tapi nggak bakal ada penumpang yang naik. Kalau di sini saja saya tidak dapat pemasukan. Mau kerja yang lain juga tidak ada modalnya, belum tentu juga ada pelanggan,” ujar pria asal Tegal tersebut.

Ia pun bercerita, pekerjaan sebagai sopir bajaj sudah lama dilakukannya. Sejak dirinya memutuskan merantau ke Jakarta pada tahun 2002, ia habiskan hari siangnya dengan kendaraan asal India tersebut. 

Meski begitu, Pak Carmat bukanlah orang pengeluh. Untuk bertahan hidup, Carmat menyisihkan sisa-sisa uang yang dimilikinya dibagi untuk kebutuhan setiap harinya. Carmat juga percaya dan yakin, keadaan pandemi ini bakal berakhir dan ia segera kembali mengoperasikan bajaj dan mendapat penumpang. 

Carmat mengaku, “Setiap kali selesai melaksanakan salat lima waktu di masjid, saya selalu memanjatkan doa agar pandemi ini secepatnya berakhir”. 


TENTANG DOMPET DHUAFA

Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 28 tahun, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.
Baca juga: Sentra Ternak Lampung berdayakan anak-anak muda putus sekolah
Baca juga: Dompet Dhuafa siapkan puluhan paket makanan bergizi siap antar ke penyintas COVID-19