Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintah telah memerintahkan aparat penegak hukum, seperti kepolisian, untuk meningkatkan pengamanan di rumah-rumah ibadah setelah ada aksi teror di Gereja Katedral Makassar, Ahad.
"Pemerintah juga sudah meminta kepada Polri dan TNI (Tentara Nasional Indonesia) untuk meningkatkan pengamanan di rumah-rumah ibadah dan di pusat-pusat keramaian di berbagai wilayah di seluruh Indonesia," kata Mahfud MD saat jumpa pers di Kantor Kementerian Koordinator Polhukam, Jakarta.Walaupun demikian, dia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh aksi teror di Makassar itu.
Ia mengatakan bahwa para pelaku sengaja melakukan aksi teror demi menciptakan kegaduhan dan menebar ketakutan di tengah masyarakat.
Oleh karena itu, dia meminta para tokoh masyarakat, pemuka agama, dan pemimpin-pemimpin kelompok masyarakat adat untuk turut serta menenangkan masyarakat seraya membantu menciptakan suasana aman dan kerukunan di daerahnya masing-masing.
"Mari kita jaga persatuan sebab terorisme adalah musuh semua agama," kata Mahfud mengakhiri pernyataan resmi pemerintah yang disampaikan kepada publik pada jumpa pers.
Dalam kesempatan yang sama, Mahfud turut menyampaikan beberapa informasi terkait dengan aksi teror di Gereja Katedral Makassar.
Ia menerangkan bahwa insiden itu merupakan aksi teror sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
"Ini menurut UU tersebut adalah kejahatan yang serius, yang membahayakan ideologi negara, keamanan negara, nilai-nilai kemanusiaan, dan kehidupan masyarakat," kata Mahfud.
Ia menyebut aksi tersebut tidak terkait dengan agama apa pun.
"Ini adalah teror," katanya menegaskan.
Bom meledak di gerbang Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, M.H. Thamrin, Kota Makassar, Ahad pagi, usai umat Katolik setempat menjalani ibadah Misa Minggu Palma.
Akibat ledakan itu, dua pelaku teror diduga kuat tewas di lokasi, sementara ada 20 orang, yang di antaranya petugas keamanan gereja dan masyarakat mengalami luka-luka.
Korban luka-luka saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Sejauh ini, belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.