Bandarlampung (ANTARA) - Institut Teknologi Sumatera (Itera) bekerjasama dengan BPDASHL Way Seputih Way Sekampung melakukan penanaman 1.000 pohon gaharu di areal Kebun Raya Itera, Kamis, 11 Februari 2021. \
Penanaman pohon khas Sumatera tersebut, sekaligus menandai akan dibangunnya Gaharu Center Itera sebagai laboratorium pusat penelitian dan pengembangan komoditas gaharu Sumatera dan nasional.
Dalam rilis diterima di Bandarlampung, Kamis, disebutkan gagasan mendirikan Gaharu Center Itera tersebut adalah karena Indonesia merupakan negara penghasil gaharu terbesar di dunia yang masih minim dalam penelitian dan pengolahan gaharu.
Dari sekitar 28 spesies gaharu, 25 spesies di antaranya berasal dari Indonesia yang tersebar di hutan-hutan pedalaman Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Potensi tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor gaharu terbesar di dunia, dengan memasok sebanyak 70 persen kebutuhan pasar internasional. Negara-negara tujuan ekspor, seperti Saudi Arabia, Singapura, Taiwan, UEA, China, Hong Kong, India, Malaysia, dan Thailand.
Rektor Itera Prof Ofyar Z Tamin mengatakan sebagai kampus yang diharapkan mampu memecahkan masalah dan mengembangkan potensi yang dimiliki Pulau Sumatera, Itera akan menggagas program penelitian dan pengembangan gaharu.
Menurutnya, pihaknya bukan sekadar menanam pohon gaharu. Rektor berharap Gaharu Center yang dibentuk Itera dapat meningkatkan daya jual produk gaharu, sehingga memberikan nilai tambah untuk Lampung, Sumatera, dan Indonesia.
Tidak sekadar menanam pohon gaharu, Ofyar berharap berbagai riset tentang gaharu yang disebut menjadi bahan industri kosmetik dan farmasi dapat terus dikembangkan di Itera. Apalagi Itera telah memiliki beberapa program studi (prodi) berkaitan, seperti Prodi Teknologi Kosmetik, Farmasi, Teknik Industri Pertanian, hingga Rekayasa Kehutanan.
“Ini menjadi aset Itera, Pusat Gaharu di Itera akan menjadi suatu badan yang berkontribusi memberikan nilai tambah dan mempertahankan gaharu di Sumatera dan Indonesia,” kata Rektor Itera itu pula.
Dalam penanaman pohon gaharu yang juga dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik Itera Mitra Djamal, Kepala Biro Umum dan Akademik Itera Sri Sulistiawati, dan para praktisi gaharu Kota Metro, Kepala BPDASHL Way Seputih Way Sekampung Idi Bantara menyampaikan selama ini pihaknya bersama dengan para praktisi gaharu Lampung telah menanam lebih dari 5 juta pohon gaharu.
Menurutnya, semua itu adalah sebuah gerakan spontan, karena gaharu dinilai dapat menjadi sumber kesejahteraan masyarakat. Sayangnya, kata dia, di Indonesia masih sangat minim penelitian dan pengembangan produk gaharu, sehingga pasar gaharu di Indonesia masih minim.
Dia menyatakan pula, dengan Itera membangun Gaharu Center, hal tersebut menjadi penyemangat baru bagi masyarakat praktisi gaharu. Sebab selama ini, usaha yang dilakukan masih sebatas penjualan bibit, belum sampai pada produksi.
“Semoga Itera dapat memberikan sentuhan iptek dalam pengembangan gaharu, sehingga akan terbuka pasar. Gaharu Center Itera menjadi spirit baru, tidak hanya untuk Lampung, dan Sumatera, tetapi Indonesia,” ujar Idi.
Ketua pelaksana kegiatan penanaman yang juga Koordinator Program Studi Teknik Kimia Itera Akhmad Zainal Abidin menambahkan, pohon gaharu sebagai salah satu komoditas khas Sumatera akan terus dikembangkan mulai dari manajemen produksi, proses, hingga industri. Dengan adanya Gaharu Center, diharapkan Itera mampu menjadi kampus yang terdepan dalam mengembangkan riset-riset tentang gaharu.
Baca juga: ITERA operasikan laboratorium PLTS terbesar di Indonesia dan stasiun Ina-CORS
Baca juga: Dosen Teknologi Kosmetik ITERA buat masker kecantikan organik
Tanam 1.000 pohon gaharu, Itera gagas gaharu center
Pusat Gaharu di Itera akan menjadi suatu badan berkontribusi memberikan nilai tambah