Metro berupaya raih Adipura, Sekdis: masalah sampah jadi tanggung jawab bersama

id Metro, sampah

Metro berupaya raih Adipura, Sekdis: masalah sampah jadi tanggung jawab bersama

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro, Yerri Noer Kartiko (Antara Lampung/M Misaf Khandiasih)

Metro,Lampung (ANTARA) - Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro, Yerri Noer Kartiko berharap Kota Metro dapat meraih kembali penghargaan Adipura.

"Syarat masuk klasifikasi penilaian Adipura berdasarkan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah harus memenuhi target 80 persen pengurangan sampah dan 20 persen penanganan sampah. Sedangkan menurut Kebijakan Strategis Nasional (Jakstranas) , targetnya 70 persen pengurangan dan 30 persen penanganan sampah," kata Yerri  di Metro, Selasa.
  
Dalam pengurangan sampah, lanjut Yerri, semua warga harus bisa mengurangi produksi sampah sehingga volumenya yang masuk ke  tempat pembuangan sampah (TPA) juga berkurang.

"Maka perlu ada peran bank sampah TPS3S di tingkat kelurahan dan kecamatan untuk menyaringnya sehingga sampah yang masuk  TPA dapat berkurang volumenya. Itu salah satu upaya kita," tuturnya.

Yerri menjelaskan, nihil Kota Metro mendapatkan penghargaan Adipura jika kondisinya masih sama seperti sekarang.

"Dengan kondisi hari ini, Kota Metro tidak akan pernah mendapatkan Adipura. Bentuk usaha yang bisa dilakukan diantaranya adalah harus ada lokasi TPA yang baru dan 'detail engineering design/DED' . Namun tak semudah itu juga karena membangun TPA baru harus ada izin lingkungan (Amdal)," katanya.
 
Ia menyebutkan terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk memperoleh kembali penghargaan Adipura.

"Diantaranya lokasi TPA, peran TPS3S, bank sampah di setiap kelurahan dan kecamatan, ditambah yang terpenting harus ada ruang terbuka hijau di setiap titik Kota Metro," katanya.

Disamping itu, Yerri juga mengeluhkan beberapa pedagang di Kota Metro yang masih menggunakan bahan yang sulit terurai sebagai wadah jualan mereka.

"Masih banyak kita temukan toko-toko hingga para pedagang buah misalnya, mereka menggunakan styrofoam dan plastik, padahal sudah ada ketentuan terkait penggunaan bahan tersebut. Itu jadi tugas kita semua, bagaimana caranya sampah yang masuk ke TPA dapat berkurang hingga 70 persen," katanya.