Metro laksanakan vaksinasi perdana COVID-19

id Vaksincovid

Metro laksanakan vaksinasi perdana COVID-19

Ketua IDI Kota Metro, dr. Agung Budi Prasetyo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin COVID-19 di RSUD Jenderal Ahmad Yani, Senin (25/1). (Antaralampung.com/Hendra Kurniawan)

Kalau sudah melewati proses skrining dan dinyatakan layak baru kita berikan vaksin. Setelah disuntik vaksin harus menunggu 30 menit, jika tidak terjadi apa-apa baru diperbolehkan pulang, ucapnya

Metro (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melakukan penyuntikan perdana vaksin COVID-19 di RSUD Jenderal Ahmad Yani, Senin (25/1) dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Metro, dr. Agung Budi Prasetyo menjadi orang pertama yang divaksinasi.

Wali Kota Metro Achmad Pairin mengatakan, penyuntikan vaksin jenis Sinovac ini merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Metro utamanya untuk tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan virus tersebut.

"Vaksin ini sangat penting. Karena untuk membentuk imun harapanya kebal terhadap virus ini," kata Pairin usai menyaksikan penyuntikan perdana.

Baca juga: 15 tenaga kesehatan terpilih di Kota Metro akan divaksin pekan depan

Namun, kata dia, meskipun sudah mendapatkan vaksin, tidak menutup kemungkinan terpapar COVID-19. Karena itu, Pairin mengimbau masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin tetap menjaga protokol kesehatan.

"Karena tidak ada yang 100 persen. Jadi harus tetap patuhi protokol kesehatan seperti tetap memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan dan rajin olahraga," ucapnya.

Pairin juga memastikan vaksin tersebut aman, karena itu, pihaknya meminta masyarakat tidak berfikir yang tidak-tidak terhadap vaksin ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro drg. Erla Andrianti menjelaskan, penyuntikan perdana ini dilakukan kepada 24 orang yang terdiri dari 12 tenaga kesehatan, empat dari organisasi profesi dan delapan dari unsur Forkompimda Kota Metro.

Baca juga: Satgas COVID-19 Metro larang masyarakat adakan respesi atau hajatan

"Iya alhamdulillah hari ini kita melakukan proses vaksinasi perdana kepada 24 orang. Tahap pertama ini diutamakan kepada tenaga kesehatan," jelasnya.

Sebelum dilakukan vaksinasi, lanjut dia, para penerima, baik itu Fokompimda maupun nakes terpilih harus melalui proses skrining terlebih dahulu sebelum mendapatkan vaksin.

"Kalau sudah melewati proses skrining dan dinyatakan layak baru kita berikan vaksin. Setelah disuntik vaksin harus menunggu 30 menit, jika tidak terjadi apa-apa baru diperbolehkan pulang," ucapnya.

Erla menuturkan, setelah penyuntikan perdana ini, akan dilakukan distribusi vaksin ke 21 fasilitas kesehatan yang sudah disiapkan oleh Dinkes untuk nantinya dilakukan vaksinisasi secara serentak pada Selasa.

Baca juga: Zona merah, Metro perketat protokol kesehatan

"Proses vaksinasi dua kali. Pertama hari ini dan kedua nanti pada 8 Februari. Nanti siang vaksin akan didistribusikan kepada 21 faskes untuk besok dilakukan vaksinisasi secara serentak. Petugas vaksinitor juga sudah kita siapkan," paparnya.

Ketua IDI Kota Metro, dr. Agung Budi Prasetyo mengatakan, pemberian vaksin ini merupakan salah satu upaya untuk memerangi COVID-19 di Kota Metro yang saat ini sudah semakin banyak.

"Alhamdulillah saya yang pertama mendapatkan vaksin COVID-19. Ini bentuk motivasi kepada tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan virus ini," katanya.

Ia memastikan vaksin COVID-19 ini aman dan suci karena sudah direkomendasikan oleh BPOM dan MUI. Selain itu, PB IDI juga menginstruksikan agar dokter mendapat vaksin karena bersentuhan secara langsung dengan pasien COVID-19.

"Mudah-mudahan dengan pemberian vaksin ini Indonesia khususnya Kota Metro bebas dari COVID-19 dan kita bisa beraktifitas seperti biasa," tambahnya.