Aldila anggap ia bukan sosok senior yang keras terhadap juniornya

id Piala Fed,Aldila Sutjiadi,priska madelyn nugroho,janice tjen

Aldila anggap ia bukan sosok senior yang keras terhadap juniornya

Tiga anggota Piala Fed Indonesia Priska Madelyn Nugroho, Aldila Sutjiadi, dan Janice Tjen (dari kiri ke kanan) berfoto di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (8/3/2020). (ANTARA/A Rauf Andar Adipati)

Jakarta (ANTARA) - Petenis putri nasional Aldila Sutjiadi menganggap dirinya bukan sosok senior yang keras terhadap para juniornya di Tim Piala Fed, Priska Madelyn Nugroho dan Janice Tjen.

"Aku bukan tipe yang terlalu keras sih (terhadap para pemain junior), aku coba membuat fun dan gak terlalu beban saat membawa nama negara," kata Aldila saat ditemui di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.

Tim Piala Fed Indonesia baru pulang setelah melakoni pertandingan-pertandingan penting Grup 1 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 3-7 Maret.

Baca juga: Tim tenis putri Indonesia bertahan di Grup 1 Piala Fed

Kerja keras Aldila, Priska, dan Janice tidak sia-sia. Berkat perjuangan mereka, Indonesia mampu bertahan di Grup 1 setelah meraih kemenangan atas Taiwan dan Uzbekistan.

Sebagai petenis paling senior di tim Piala Fed kali ini, Aldila mengakui bahwa ia memiliki peran serupa seperti Christopher Rungkat di Tim Piala Davis, yakni sebagai pemimpin.

Namun dalam pandangan pemenang medali emas ganda campuran Asian Games 2018 dan SEA Games 2019 itu, kedua juniornya tersebut tidak memerlukan banyak nasehat dari dirinya.

"Fighting spiritnya mereka pas bermain sangat bagus, dan mereka juga disiplin, mereka tahu apa yang harus dilakukan sebelum bertanding, jadi aku gak harus banyak ngasih tahu, dan mereka juga (merupakan pemain) international junior jadi mereka sudah tahu bagaimana persiapan sebelum bertanding," tutur petenis 24 tahun itu.

Sebagai atlet tenis yang kerap mengikuti turnamen di banyak tempat, Aldila menuturkan ia tidak selalu dapat berkomunikasi rutin dengan kedua rekannya di tim Piala Fed tersebut. Beruntung, kemajuan zaman dengan adanya media sosial memudahkan ia, Priska, dan Janice untuk dapat saling berkomunikasi.



"Kita beda-beda domisili, jadi paling sering keep in touchnya di Instagram dan Whatsapp. Yang penting tetap bisa komunikasi," pungkasnya.