Jakarta (ANTARA) - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati menilai TNI sudah menerapkan kesiagaan dalam menghadapi berbagai macam virus, termasuk virus Corona jenis baru, COVID-19 yang mulai mewabah di Indonesia.
Susaningtyas ketika dikonfirmasi di Jakarta, Minggu, mengatakan, sejak awal tahun 2020 ketika virus corona mulai mewabah, pemerintah Indonesia telah memberikan instruksi agar setiap lembaga negara dan instansi pemerintah untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi, termasuk kepada TNI dan jajarannya.
Prosedur tersebut telah disiapkan sebagaimana pengalaman sebelumnya ketika menghadapi SARS tahun 2003 dan MERS tahun 2012.
Baca juga: PM Ceko: Italia mesti larang semua warganya melancong ke Eropa
"Demikian halnya menghadapi COVID-2019, satuan-satuan TNI telah disiagakan untuk prosedur pencegahan penularan kepada prajurit TNI dan PNS beserta keluarga," kata wanita yang biasa disapa Nuning ini.
Upaya reguler selama ini dilakukan adalah pemeriksaan kesehatan berkala untuk Perwira dan PNS sederajat sebanyak dua kali per tahun dan Bintara, Tamtama serta PNS sederajat satu kali per tahun.
Baca juga: Terdampak COVID-19, Delapan perusahaan di Jateng terancam tutup
"Ketika COVID-2019 mulai mewabah, maka seluruh Dinas Kesehatan TNI memeriksa file kesehatan seluruh personel. Hasil pemeriksaan membagi tingkat kesehatan mulai dari yang Kondisi Stakes 1, Kondisi Stakes 2, Kondisi Stakes 2 P dan Kondisi Stakes 3," katanya.
Kondisi Stakes 1 adalah tidak ada penyakit kelainan, kondisi Stakes 2 adalah penyakit ringan dan kondisi Stakes 3 adalah penyakit kelainan yang tidak berpengaruh pada fungsi tubuh.
Baca juga: Hodgson tak khawatir usia 70-an dilarang ke stadion akibat corona
Menurut Nuning, seluruh personel dengan kondisi Stakes 3 sudah mendapat tambahan obat dan suplemen sekaligus mencegah kontak langsung dengan masyarakat luas.
Sementara kondisi Stakes 2 P ke atas meningkatkan stamina olahraga dan tindakan pencegahan sebagaimana standar Kemenkes RI dari WHO.
"Satuan TNI di sekitar wilayah yang banyak interaksi dengan masyarakat luas setiap 2 minggu melakukan pemeriksaan kesehatan tambahan. Prosedur menerima kunjungan dari delegasi militer negara lain dilakukan dengan pengukuran suhu dan larangan kontak fisik langsung, seperti bersalaman," ujar Nuning.
Ia menambahkan prajurit TNI yang terlibat dalam Komando Tugas Gabungan yang bertugas di Pulau Natuna dan Pulau Sebaru adalah prajurit TNI pilihan dengan Kondisi Stakes 1 semuanya. Hingga kini setelah bertugas di Pulau Natuna seluruh prajurit TNI dalam kondisi Stakes 1 semua.
"Demikian pula yang kini masih bertugas di Pulau Sebaru Kecil," ujarnya.
Baca juga: Kamboja melaporkan kasus pertama warganya terkena COVID-19
Berita Terkait
5 tersangka selundupkan 19 kg sabu dari Malaysia ditangkap Bareskrim
Rabu, 17 April 2024 7:13 Wib
Hingga 19 km, pemudik terjebak macet di Tol Tangerang-Merak menuju pelabuhan
Minggu, 7 April 2024 12:36 Wib
OJK sebut stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 20:06 Wib
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib
Gakkumdu Bandarlampung menghentikan penelusuran kasus TPS 19 Waykandis
Jumat, 15 Maret 2024 10:44 Wib
Bawaslu Bandarlampung: Kasus TPS 19 Waykandis diregistrasi ke Gakkumdu
Kamis, 22 Februari 2024 20:28 Wib
Kasus TPS 19 Waykandis, caleg PKS dan Demokrat penuhi panggilan
Senin, 19 Februari 2024 13:35 Wib
Caleg PKS Sidik Efendi akui kenal dengan Ketua KPPS TPS 19 Waykandis
Senin, 19 Februari 2024 12:05 Wib