ASEAN Para Games - Indonesia Tambah Satu Emas dan Perak

id ATLET angkat berat difabel

ASEAN Para Games - Indonesia Tambah Satu Emas dan Perak

Atlet angkat berat difabel Indonesia, Uluyani, menggigit medali emas ASEAN Para Games 2017 yang diraihnya dari kelas -61 kilogram di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (19/9/2017). (ANTARA News/Istimewa)

Kuala Lumpur (ANTARA Lampung) - Setelah pada Senin (18/9) merebut dua medali emas, tim angkat berat kembali menambah pundi-pundi medali di ASEAN Para Games ke-9 di Kuala Lumpur, Selasa, dengan meraih satu emas dan satu perak.

Medali emas dipersembahkan oleh Uyulani Lili di -61 kilogram dengan angkatan terbaik 81 kilogram.

Di kelas ini, medali perak diraih oleh lifter Thailand Hat Motnok dengan angkatan 75 kilogram dan medali perunggu diraih atlet Vietnam Nguyen Thi Thanh Thuy.

"Sebenarnya Uyulani mampu mengangkat beban yang lebih berat. Biasanya saat latihan ia mampu mengangkat barbel di angka 95 hingga 100 kilogram. Namun, mental tandingnya belum mantap, sehingga sempat grogi. Ini bisa dimaklumi karena ia baru pertama tampil di ajang internasional," kata pelatih angkat berat Coni Ruswanta.

Sementara Rani Puji Astuti mendapatkan medali perak di kelas -55 kilogram dengan angkatan terbaik 85 kilogram.

Rani tidak bisa menyaingi angkatan lifter Vietnam Chau Hoang Tuyet Loan dengan angkatan terbaik 103 kilogram. Sementara medali perunggu direngkuh atlet Thailand Wandi Kongmuang dengan angkatan 80 kilogram.

Medali perak yang diperoleh Rani diapresiasi oleh sang pelatih. Menurut Coni, medali itu lebih baik daripada target yang diberikan kepada Rani yaitu perunggu.

"Kelas 55 kilogram memang dikuasai Vietnam. Bisa dilihat jelas dari selisih angkatan atlet Vietnam peraih emas dengan Rani, sangat jauh," kata Coni.

(ANTARA)