Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat (Kesmas) STIKes Umitra di Bandarlampung, Provinsi Lampung membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk angkatan ke-14.
Penerimaan dan informasi calon mahasiswa pascasarjana Kesmas Umitra dilakukan langsung di Umitra Information Share (Umish) sebelum tahun akademik baru dimulai, September mendatang, kata Sekretaris Program Studi Ir Desmon Ikbar MSi, di Bandarlampung, Minggu (18/6).
Mahasiswa pascasarjana yang dibuka sejak tahun 2009 itu, berasal dari seluruh kota atau kabupaten yang ada di Lampung, dan beberapa di antaranya provinsi tetangga terdekat.
Menurut Desmon, para alumni sudah tersebar di seluruh daerah Lampung dan umumnya menempati posisi strategis dalam pengambilan keputusan di institusi kesehatan.
"Kami telah meluluskan sebelas angkatan. Kini sedang dalam proses belajar dan penyelesaian tesis adalah angkatan ke-12 dan ke-13. Sebagian besar alumni kami menempati tempat-tempat strategis di institusinya," ujar dia lagi.
Dia menyatakan, sejauh ini peminat pascasarajana Kesmas Umitra rata-rata per angkatan meningkat signifikan. Fasilitas tersedia untuk perkuliahan dan kegiatan akademik pendukung lainnya, katanya lagi.
Sejumlah calon mahasiswa lulusan SMA sederajat di Lampung mengaku kini memiliki lebih banyak pilihan untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi baik masuk ke perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Namun umumnya memilih bersaing agar bisa masuk ke perguruan tinggi negeri karena dinilai biayanya akan lebih ringan dibandingkan kuliah di perguruan tinggi swasta.
Beberapa orang tua calon mahasiswa baru di Lampung juga mengharapkan anak-anaknya dapat diterima melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi kedinasan agar dapat lebih menjamin kepastian memperoleh pekerjaan selanjutnya.
Tapi mereka mengeluhkan seleksi sangat ketat dan berjenjang harus dilalui oleh peserta sebelum bisa masuk dan menempuh pendidikan di perguruan tinggi atau sekolah kedinasan tersebut.
Para pengelola perguruan tinggi swasta di Lampung sebelumnya telah menyampaikan tekad untuk terus meningkatkan mutu agar dapat bersaing dengan perguruan tinggi negeri, mengingat tidak ada lagi dikotomi maupun diskriminasi antara PTN dengan PTS maupun sekolah kedinasan, bergantung pada kemampuan dan pilihan calon mahasiswa baru masing-masing. (Ant)
