Pj Walikota Metro lepas peserta "Gatam Enduro Trail"

id pj walikota metro, gatam enduro trail

Pj Walikota Metro lepas peserta "Gatam Enduro Trail"

Pj Walikota Metro Achmad Chrisna Putra melepas peserta "Gatam Enduro Trail". (foto/emir.dok)

Kota Metro,(Antara Lampung), Pj. Walikota Metro Achmad Chrisna Putra membuka acara Gatam Enduro Trail, di halaman Kodim 0411/LT setempat.

Acara tersebut ikuti sekitar 2000 peserta yang berasal dari 15 kabupaten /kota se-Provinsi Lampung dan beberapa perwakilan dari pulau Jawa.

Gatam Enduto Trail juga dihadiri Danrem 043 Garuda Hitam, Ketua DPRD Kota Metro, Kapolres Kota Metro, dan seluruh kodim yang ada di 15 kabupaten/kota.

Achmad Chrisna Putra, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan perayaan pada hari pahlawan lalu, serta dapat mengajak kaula muda untuk dapat melakukan hal positif salah satunya olahraga motor trail ini.

"Kan sekarang sering sekali anak muda melakukan balapan di tempat yang bukan sewajarnya, dengan adanya ini dapat menumpahkan seluruh keahliannya di bidang otomotif khususnya balap motor," ujar dia.

Selain itu, Pemerintah Kota Metro juga mendukung semua kegiatan yang dapat membangun Kota Metro dapat lebih baik lagi dari tahun - tahun sebelumnya.

Mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Lampung ini mengharapkan, ke depan bukan hanya trail saja, tetapi ajak lainnya seperti grasstrack, dan olahraga yang menantang adrenalin juga dapat di helat di Kota Metro itu, apalagi daerah ini terkenal dengan kota pendidikan.

Kasdim 0411LT Mayor. Inf. G. Manurung mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak kurang lebih 2000 peserta dari Provinsi Lampung maupun Luar Lampung, seperti  Bogor, Jakarta, Semarang dan Palembang.

"Pada acara ini tidak mengedepankan kecepatan, tetapi lebih menekankan adventure atau petualangannya. Sehingga dapat mengakomodasi penghobi motor trial, dengan kegiatan positif di kalangan komunitas ini. Dan mengenalkan arti perjuangan para pahlawan di masa lalu," ucap Manurun

Rute yang  dilalui oleh para trailer adalah rute kolosal atau rute gerilya pada zaman penjajahan kolonial Belanda, yaitu dimulai dari depan Makodim -Simbarwaringin - Kibang - Bantul - Lapangan Samber. (emr)