Walikota sebut ada 399 kasus stunting di Bandarlampung pada 2023

id Lampung,Pemkot Bandarlampung,Stunting,Pravelensi stunting

Walikota sebut ada 399 kasus stunting di Bandarlampung pada 2023

Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana pada kegiatan rembuk stunting di Bandarlampung, Jumat (21/6/2024). (ANTARA/HO-Pemkot Bandarlampung)

Guna menekan angka stunting di Bandarlampung, kami memiliki lima pencegahan yang terus digencarkan
Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandarlampung menyebutkan bahwa terdapat 399 kasus stunting di kota itu selama 2023 berdasarkan hasil pengukuran dan penimbangan yang dilakukan di posyandu yang di input dalam Aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPBGM).

"Kasus stunting di Kota Bandarlampung tercatat 399 anak atau 0,62 persen berdasarkan EPPBGM," kata Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana di Bandarlampung, Jumat.

Namun begitu, kata dia, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 angka prevalensi stunting di Bandarlampung 13,40 persen.

"Angka ini cukup rendah, di bawah angka prevalensi stunting di Provinsi Lampung yang sebesar 14,60 persen dan juga angka nasional pada angka 21,5 persen," kata Eva.

Wali Kota pun menegaskan bawa Pemkot Bandarlampung terus berupaya menurunkan angka stunting di kota ini dengan sejumlah cara yang berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait.

"Alhamdulillah, tim percepatan penurunan stunting (TTPS) tingkat Kota Bandarlampung, kecamatan sampai tingkat kelurahan sudah 100 persen terbentuk. Ke depannya, saya harap tim ini segera bergerak secara konvergen untuk percepatan penurunan stunting di kota ini," kata dia.

Dia pun mengatakan bahwa dalam upaya menurunkan angka stunting semua pihak akan dilibatkan sehingga tercipta Kota Bandarlampung yang semakin sehat dan keluarga berkualitas.

"Guna menekan angka stunting di Bandarlampung, kami memiliki lima pencegahan yang terus digencarkan. Pertama, pemberian tablet tambah darah pada remaja putri, lalu pemberian makanan tambahan pada sasaran di posyandu balita," kata dia.

Kemudian, pemberian makanan tambahan bagi anak stunting dan permasalahan gizi lainnya dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang kekurangan energi kalori.

"Yang terakhir yakni intervensi serentak pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran dan edukasi bagi seluruh ibu hamil dan balita," kata dia.

Baca juga: Wali Kota: HUT Ke-342 Bandarlampung momentum pengabdian bangun daerah

Baca juga: Pemkot Bandarlampung gelar operasi katarak serta MOW gratis

Baca juga: Pemkot Bandarlampung kurbankan 90 hewan pada Idul Adha 2024