Jakarta (ANTARA Lampung) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Garuda Indonesia menjalin kerja sama memberi diskon khusus tiket penerbangan kelebihan bagasi bagi para tenaga pengajar dan pendidikan.
Kerja sama tersebut tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Kemdikbud-Garuda Indonesia di Jakarta, Jumat.
"Melalui nota kesepahaman ini, pemerintah mendorong masyarakat untuk memberikan penghargaan, terutama penghargaan non finansial kepada guru dan pendidikan," ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud, Sumarna Surapranata.
Pemberian diskon khusus sebesar lima persen untuk rute domestik kelas F,J,C,D, Y,B,M,K,N dan 100 persen untuk rute internasional di kelas F,J,C,D,Y,B,M,K, dan N.
Juga pemberian fasilitas bagasi tambahan sebesar 10 kilogram untuk kelas J,C,D,Y,B,M,K, dan N.
Diskon tersebut dikhususkan bagi perjalanan dinas beserta perjalanan pribadi dan keluarga inti yang terdiri dari pasangan dan tiga orang anak.
Selain pemberian diskon khusus, Garuda Indonesia juga memberikan layanan "check in" khusus, donasi poin penerbangan, dan fasilitas lainnya.
Nota kesepahaman tersebut berlaku selama lima tahun, sejak ditandatangani oleh kedua pihak.
"Melalui nota kesepahaman ini, kami menggugah kesadaran masyarakat luas dan dunia usaha bahwa pendidikan sangat penting. Masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan dan martabatnya karena keberhasilannya di dalam menempuh pendidikan. Peranan guru sangat penting, sehingga masyarakat perlu bangkit kesadarannya untuk melakukan gerakan memuliakan guru karena karya guru tersebut," jelas dia.
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Handayani, mengatakan banyak yang belum sempat membalas jasa para guru.
"Garuda Indonesia mengajak masyarakat untuk berpartisipasi untuk membalas budi guru," kata Handayani.
Handayani mengajak masyarakat untuk mendonasikan poin penerbangan Garuda Indonesia sebagai bentuk balas budi pada guru.
Kemdikbud menargetkan bisa mengumpulkan satu miliar poin penerbangan sehingga bisa menerbangkan para guru.
Saat ini yang baru terkumpul baru 1,3 juta "mile".
"Satu "mile" poin penerbangan setara dengan Rp100," tukas Handayani.