1 Muharam Hari Santri
Kita mendukung rencana presiden terpilih menetapkan tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional."
Wonosobo (Antara) - Direktur Pendidikan Madrasah H. M. Nur Kholis Setiawan menyambut gembira jika pemerintahan mendatang menetapkan 1 Muharam sebagai hari santri nasional.
Tidak ada ruginya bagi Kementerian Agama, kata Nur Kholis Setiawan ketika mendampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin meresmikan madrasah Aliyah Satu Atap Al Hikam di Tempelsari, Wonosobo, Jawa Tengah, Senin.
Menurut Nur Kholis, justru dengan ditetapkannya 1 Muharam sebagai hari santri nasional, merupakan ungkapan pengakuan akan eksistensi madrasah, pondok pesantren dan sejumlah lembaga pendidikan Islam yang akan mendorong para santrinya untuk meningkatkan kualitasnya.
Sebelumnya Rapat Kerja Nasional (rakernas) PDI Perjuangan IV merekomendasikan dukungan kepada presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional.
"Kita mendukung rencana presiden terpilih menetapkan tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional," kata Ketua Bidang Politik DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani saat membacakan hasil Rakernas IV PDI Perjuangan di Marina Convention Center Semarang, Sabtu (20/9) malam.
Upaya menjadikan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional terdapat pada poin 23-b. Sementara pada poin 23-a, PDI Perjuangan meminta pemerintahan Jokowi menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan menjadikannya hari libur nasional. Permintaan ini, kata Puan sejalan dengan keputusan Rakernas III PDI Perjuangan di Jakarta.
Sebelumnya Jokowi dalam kampanyenya berjanji memperjuangkan pencanangan Hari Santri Nasional yang rencananya akan diperingati setiap 1 Muharram.
Hal tersebut disampaikannya secara langsung saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Babussalam di Banjarejo, Pagelaran, Malang, Jawa Timur.
Pencanangan Hari Santri Nasional itu merupakan permintaan dari pimpian Ponpes Babussalam, KH Thoriq Darwis.
Menurut dia, kondisi santri di Indonesia saat ini harus diperjuangkan mengingat ponpes memegang peranan penting dalam pelaksanaan revolusi mental di Indonesia.
"Revolusi mental itu harus dilakukan. Sedangkan ponpes, saya pikir memegang peranan penting dalam revolusi mental. Ponpes itulah kunci utamanya. Makanya, saya menyanggupi permintaan penetapan hari santri nasional itu," ujar Jokowi.
Dia menuturkan peran penting tersebut dimiliki ponpes karena mata pelajaran yang diajarkan kepada murid-muridnya kebanyakan mengenai budi pekerti, sikap dan nilai-nilai luhur manusia.
"Di ponpes itu banyak sekali diajarkan mengenai akhlakul karimah, bahwa seorang manusia harus memiliki akhlak, budi pekerti dan mental yang baik, sehingga dapat menjalani kehidupan dengan baik dan benar," kata Jokowi.
Tidak ada ruginya bagi Kementerian Agama, kata Nur Kholis Setiawan ketika mendampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin meresmikan madrasah Aliyah Satu Atap Al Hikam di Tempelsari, Wonosobo, Jawa Tengah, Senin.
Menurut Nur Kholis, justru dengan ditetapkannya 1 Muharam sebagai hari santri nasional, merupakan ungkapan pengakuan akan eksistensi madrasah, pondok pesantren dan sejumlah lembaga pendidikan Islam yang akan mendorong para santrinya untuk meningkatkan kualitasnya.
Sebelumnya Rapat Kerja Nasional (rakernas) PDI Perjuangan IV merekomendasikan dukungan kepada presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional.
"Kita mendukung rencana presiden terpilih menetapkan tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional," kata Ketua Bidang Politik DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani saat membacakan hasil Rakernas IV PDI Perjuangan di Marina Convention Center Semarang, Sabtu (20/9) malam.
Upaya menjadikan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional terdapat pada poin 23-b. Sementara pada poin 23-a, PDI Perjuangan meminta pemerintahan Jokowi menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan menjadikannya hari libur nasional. Permintaan ini, kata Puan sejalan dengan keputusan Rakernas III PDI Perjuangan di Jakarta.
Sebelumnya Jokowi dalam kampanyenya berjanji memperjuangkan pencanangan Hari Santri Nasional yang rencananya akan diperingati setiap 1 Muharram.
Hal tersebut disampaikannya secara langsung saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Babussalam di Banjarejo, Pagelaran, Malang, Jawa Timur.
Pencanangan Hari Santri Nasional itu merupakan permintaan dari pimpian Ponpes Babussalam, KH Thoriq Darwis.
Menurut dia, kondisi santri di Indonesia saat ini harus diperjuangkan mengingat ponpes memegang peranan penting dalam pelaksanaan revolusi mental di Indonesia.
"Revolusi mental itu harus dilakukan. Sedangkan ponpes, saya pikir memegang peranan penting dalam revolusi mental. Ponpes itulah kunci utamanya. Makanya, saya menyanggupi permintaan penetapan hari santri nasional itu," ujar Jokowi.
Dia menuturkan peran penting tersebut dimiliki ponpes karena mata pelajaran yang diajarkan kepada murid-muridnya kebanyakan mengenai budi pekerti, sikap dan nilai-nilai luhur manusia.
"Di ponpes itu banyak sekali diajarkan mengenai akhlakul karimah, bahwa seorang manusia harus memiliki akhlak, budi pekerti dan mental yang baik, sehingga dapat menjalani kehidupan dengan baik dan benar," kata Jokowi.