Bandarlampung (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Lampung mengingatkan adanya potensi banjir rob di pesisir Lampung pada akhir tahun ini.
"Seperti yang diketahui, saat ini kita berada di musim penghujan. Bahkan diprediksi di periode Januari hingga Februari 2025 akan memasuki puncak musim penghujan," ujar Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Lampung Tarjono saat dihubungi di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan bila dilihat dari sisi kemaritiman telah terpantau juga ada bibit Sinklon Tropis 94S dengan kecepatan angin maksimum 15-20 knots atau 28-37 kilometer per jam di selatan Jawa.
"Ditambah lagi pada saat ini sudah memasuki fase bulan baru di penanggalan Hijriah, jadi ada potensi terjadi banjir rob di pesisir wilayah Lampung," katanya.
Ia menjelaskan, hampir semua wilayah pesisir Lampung berpotensi dilanda banjir rob, hanya saja waktu kejadian serta tinggi pasang air lautnya akan berbeda-beda tergantung topografi daerah.
"Kadang masyarakat tidak menyadari sedang terjadi banjir rob di wilayah pesisir karena ketinggian cuma 10-20 centimeter, tapi diharapkan tetap berhati-hati. Seperti pada pertengahan Desember kemarin saat terjadi fase bulan purnama, di Kota Bandarlampung banjir rob lumayan tingginya, sekitar 50 centimeter," ucap dia.
Sebelumnya BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Lampung telah mengeluarkan peringatan dini pasang maksimum disertai dengan fenomena bulan pada 31 Desember 2024.
Akibat fenomena tersebut maka akan menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap ketinggian pasang air laut maksimum yang akan terjadi pada 30 Desember 2024 sampai 4 Januari 2025.
Kondisi ini berpotensi menyebabkan terjadinya banjir pesisir di beberapa wilayah yakni di Bandarlampung, Tanggamus, Lampung Selatan, Pesawaran, Lampung Timur, dan Pesisir Barat.
Baca juga: BMKG Lampung perkirakan cuaca hujan pada malam pergantian tahun
Baca juga: BMKG peringatkan potensi cuaca ekstrem di Merak-Bakauheni
Baca juga: Jelang Natal-tahun baru, BMKG lakukan modifikasi cuaca