"Bawang merah menjadi komoditas utama penyumbang inflasi pada Mei dari bulan ke bulan (mtm) dengan andil sebesar 0,21 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Atas Parlindungan Lubis melalui keterangannya secara daring di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan bahwa selain komoditas bawang merah, penyumbang inflasi bulanan di Lampung ada emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, kopi bubuk 0,04 persen, cabai merah 0,03 persen, dan sigaret kretek mesin sebesar 0,03 persen.
"Untuk tingkat inflasi bulan per bulan (mtm) di Mei ini sebesar 0,08 persen, sedangkan inflasi dari tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,09 persen," katanya.
Dia menjelaskan kalau berdasarkan kelompok pengeluaran yang memberikan andil tertinggi terhadap inflasi pada Mei 2024 secara bulan per bulan (mtm) adalah makanan, minuman dan tembakau dengan andil inflasi 0,08 persen."Bila melihat tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy), bawang merah masih tetap menjadi komoditas utama yang memberikan andil inflasi sebesar 0,44 persen. Kemudian beras dengan besaran andil 0,27 persen, bawang putih sebesar 0,20 persen, kopi bubuk 0,17 persen, dan gula pasir sebesar 0,15 persen," ucap dia.
Menurut dia, bila dilihat dari inflasi antar wilayah cakupan indeks harga konsumen (IHK) di empat daerah pada Mei 2024, tingkat inflasi tahun per tahun (yoy) tertinggi terjadi di Kabupaten Lampung Timur sebesar 4,41 persen dan terendah ada di Kota Metro sebesar 2,25 persen.
"Kalau inflasi bulan per bulan tertinggi (mtm) ada di Kabupaten Lampung Timur 0,24 persen dan terendah bahkan mengalami deflasi ada di Kota Metro sebesar 0,32 persen," tambahnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS Lampung: Bawang merah sumbang inflasi 0,21 persen pada Mei