Ia mengatakan bahwa program Desa Baznas tersebut berasal dari dana zakat, infaq dan sedekah yang dikelola oleh Baznas sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat.
"Cara ini akan menciptakan keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah masyarakat yang menumbuhkan ekonomi kerakyatan," katanya.
Dia menjelaskan dalam program Desa Baznas, infaq dan sedekah itu tidak diberikan dalam bentuk uang tunai. Namun dalam bentuk zakat produktif berupa fasilitas serta sarana prasarana pendukung di sektor peternakan.
"Peternakan digunakan untuk implementasi program, karena menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, khususnya di wilayah pedesaan," ucap dia.
Menurut dia, peternakan merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, khususnya di wilayah pedesaan. Sebab sektor pertanian dan peternakan memiliki peran penting dalam menunjang ketahanan pangan dan ekonomi daerah, yang dapat menjadi sumber pendapatan, menciptakan lapangan kerja, pemanfaatan sumber daya lokal, diversifikasi ekonomi serta pemberdayaan sosial.
"Sehingga tepat rasanya bila program Desa Baznas sektor peternakan diterapkan di wilayah pedesaan, dengan dukungan lingkungan, semangat gotong royong dan pakan hijauan yang memadai. Diharapkan ini dapat menunjang pertumbuhan kambing untuk berkembang dengan baik," ujar dia.
Ia melanjutkan, program Desa Baznas telah diluncurkan perdana di Desa Madu Koro Baru, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara pada 1 April 2024 lalu dan telah menghasilkan 11 ekor kambing dari hasil pengembangbiakan bantuan yang diberikan ke masyarakat setempat.
"Untuk pelaksanaan program Desa Baznas kedua ada di Kabupaten Tulang Bawang," tambahnya.
Tanggapan tambahan dikatakan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Lili Mawarti.
"Program Desa Baznas sektor peternakan ini salah satunya adalah untuk meningkatkan ekonomi atau taraf hidup masyarakat. Melalui pengembangan keterampilan dimana nantinya Lampung tetap menjadi lumbung ternak," ujar Lili.
Dia mengatakan bahwa manfaat dari program ini adalah terciptanya kemandirian ekonomi masyarakat, melalui usaha peternakan. Dan dalam jangka panjang dapat membuka peluang pekerjaan serta bisa menekan angka kemiskinan.
Baca juga: Gubernur Lampung: Tumpang sari kopi dan lada jadi andalan naikkan produksi
Baca juga: Gubernur Lampung Arinal kembangkan investasi sektor kelautan di Pesisir Barat
Baca juga: Arinal minta PRL tetap jadi pestanya masyarakat