Realisasi kredit penempatan pekerja migran hingga 12 Maret capai Rp3,61 miliar
Bekerja sama dengan beberapa pihak, KUR Penempatan PMI dapat diakses dengan plafon pinjaman maksimal sebesar Rp100 juta dan suku bunga sebesar enam persen
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mencatat hingga 12 Maret 2024, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) telah mencapai Rp3,61 miliar yang disalurkan kepada 141 debitur.
Tahun ini, terdapat delapan penyalur KUR yang memiliki plafon KUR PMI, yakni Bank Mandiri, BNI, Bank Bukopin, BSI, BJB, Bank Jateng, UUS Bank Jateng, BPD Sumselbabel, dan BPD Sulselbar dengan total keseluruhan plafon mencapai Rp115 miliar atau 0,04 persen dari total plafon KUR yang telah didistribusikan sebesar Rp280,48 triliun.
"Munculnya program KUR Penempatan PMI didasari semangat untuk mendukung peningkatan kesejahteraan ekonomi PMI dan keluarganya di Indonesia, serta berusaha mengurangi ketergantungan PMI pada pinjaman informal yang berisiko tinggi," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, di Jakarta, Senin.
KUR Penempatan PMI merupakan pembiayaan yang khusus diberikan kepada calon PMI dan/atau calon pekerja magang luar negeri untuk memenuhi kebutuhan biaya penempatan ke negara tujuan penempatan.
Bekerja sama dengan beberapa pihak, KUR Penempatan PMI dapat diakses dengan plafon pinjaman maksimal sebesar Rp100 juta dan suku bunga sebesar enam persen.
Ferry menjelaskan, KUR Penempatan PMI hanya membutuhkan bukti perjanjian kerja resmi dengan pemberi kerja dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan perundangan berlaku, tanpa agunan tambahan.
Pencairan KUR Penempatan PMI juga dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh calon PMI, sehingga tidak lagi diperlukan modal pribadi sebagai buffer kebutuhan biaya.
Adapun realisasi KUR Penempatan PMI sejak tahun 2015 sampai dengan 12 Maret 2024 tercatat sebesar Rp2,32 triliun yang sudah disalurkan kepada 150.561 debitur.
Pada tahun 2023, realisasi KUR Penempatan PMI tercatat sebesar Rp33,11 miliar yang diberikan kepada 1.397 debitur KUR.
Menurut Ferry, PMI memegang peran penting untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Pada 2023, PMI menyumbangkan devisa sebesar 14,22 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
PMI sudah berkontribusi sebesar 1,05 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Jumlah remitansi tersebut naik 10,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan nilai sebesar 12,85 miliar dolar AS.
Dalam sosialisasi KUR Penempatan PMI yang digelar di Jakarta, Rabu (13/2), dilaksanakan simbolis penyaluran KUR Penempatan PMI kepada 10 calon PMI debitur Bank BJB sebesar Rp180,22 juta dengan negara penempatan Taiwan.
Guna meningkatkan motivasi kepada calon PMI, dilaksanakan juga penyerahan KUR secara simbolis kepada Purna PMI dari BRI, Bank Mandiri, dan Bank BNI kepada 4 debitur KUR sebesar Rp155 juta.
Seiring dengan pulihnya perekonomian global setelah dihantam pandemi COVID-19, proses bisnis penempatan PMI ke negara tujuan mulai kembali berjalan.
"Melalui momentum ini, pemerintah berupaya mendorong penggunaan KUR sebagai opsi pembiayaan prioritas bagi rekan-rekan calon PMI yang membutuhkan pembiayaan murah dan tidak memberatkan,” ujar Ferry.
Tahun ini, terdapat delapan penyalur KUR yang memiliki plafon KUR PMI, yakni Bank Mandiri, BNI, Bank Bukopin, BSI, BJB, Bank Jateng, UUS Bank Jateng, BPD Sumselbabel, dan BPD Sulselbar dengan total keseluruhan plafon mencapai Rp115 miliar atau 0,04 persen dari total plafon KUR yang telah didistribusikan sebesar Rp280,48 triliun.
"Munculnya program KUR Penempatan PMI didasari semangat untuk mendukung peningkatan kesejahteraan ekonomi PMI dan keluarganya di Indonesia, serta berusaha mengurangi ketergantungan PMI pada pinjaman informal yang berisiko tinggi," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, di Jakarta, Senin.
KUR Penempatan PMI merupakan pembiayaan yang khusus diberikan kepada calon PMI dan/atau calon pekerja magang luar negeri untuk memenuhi kebutuhan biaya penempatan ke negara tujuan penempatan.
Bekerja sama dengan beberapa pihak, KUR Penempatan PMI dapat diakses dengan plafon pinjaman maksimal sebesar Rp100 juta dan suku bunga sebesar enam persen.
Ferry menjelaskan, KUR Penempatan PMI hanya membutuhkan bukti perjanjian kerja resmi dengan pemberi kerja dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan perundangan berlaku, tanpa agunan tambahan.
Pencairan KUR Penempatan PMI juga dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh calon PMI, sehingga tidak lagi diperlukan modal pribadi sebagai buffer kebutuhan biaya.
Adapun realisasi KUR Penempatan PMI sejak tahun 2015 sampai dengan 12 Maret 2024 tercatat sebesar Rp2,32 triliun yang sudah disalurkan kepada 150.561 debitur.
Pada tahun 2023, realisasi KUR Penempatan PMI tercatat sebesar Rp33,11 miliar yang diberikan kepada 1.397 debitur KUR.
Menurut Ferry, PMI memegang peran penting untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Pada 2023, PMI menyumbangkan devisa sebesar 14,22 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
PMI sudah berkontribusi sebesar 1,05 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Jumlah remitansi tersebut naik 10,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan nilai sebesar 12,85 miliar dolar AS.
Dalam sosialisasi KUR Penempatan PMI yang digelar di Jakarta, Rabu (13/2), dilaksanakan simbolis penyaluran KUR Penempatan PMI kepada 10 calon PMI debitur Bank BJB sebesar Rp180,22 juta dengan negara penempatan Taiwan.
Guna meningkatkan motivasi kepada calon PMI, dilaksanakan juga penyerahan KUR secara simbolis kepada Purna PMI dari BRI, Bank Mandiri, dan Bank BNI kepada 4 debitur KUR sebesar Rp155 juta.
Seiring dengan pulihnya perekonomian global setelah dihantam pandemi COVID-19, proses bisnis penempatan PMI ke negara tujuan mulai kembali berjalan.
"Melalui momentum ini, pemerintah berupaya mendorong penggunaan KUR sebagai opsi pembiayaan prioritas bagi rekan-rekan calon PMI yang membutuhkan pembiayaan murah dan tidak memberatkan,” ujar Ferry.