BPS Lampung sebut nilai tukar petani di Januari 2024 naik 1,90 persen

id Nilai tukar petani Lampung, pertanian Lampung, BPS lampung

BPS Lampung sebut nilai tukar petani di Januari 2024 naik 1,90 persen

Kepala BPS Lampung Atas Parlindungan Lubis, saat memberikan keterangannya secara daring mengenai perkembangan sektor pertanian di Lampung. Bandarlampung, Kamis (1/2/2024). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi- Tangkap layar BPS Lampung.

Sedangkan subsektor yang mengalami penurunan adalah sektor hortikultura dengan penurunan sebesar 5,26 persen, katanya
Bandarlampung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan pada Januari 2024 nilai tukar petani (NTP) di Lampung mengalami kenaikan sebesar 1,90 persen dari bulan per bulan.
 
"Nilai tukar petani di Provinsi Lampung pada Januari 2024 ini sebesar 119,35, dan mengalami kenaikan sebesar 1,90 persen dibandingkan Desember 2023 yang nilainya sebesar 117,13. Sedangkan nilai tukar petani secara nasional sebesar 118,27 jadi nilai tukar petani bulan ini di bawah nilai tukar petani secara nasional," ujar Kepala BPS Lampung Atas Parlindungan Lubis, dalam keterangannya secara daring di Bandarlampung, Kamis.
 
Ia menjelaskan untuk nilai tukar petani di Provinsi Lampung berdasarkan subsektor yang mengalami kenaikan yakni sektor tanaman pangan naik sebesar 3,17 persen, dimana pada Desember 2023 dengan nilai 109,60 sedangkan Januari 2024 menjadi 113,08.
 
"Lalu untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat ada kenaikan 2,70 persen. Pada Desember 2023 memiliki nilai 129,44 sedangkan di Januari 2024 nilainya 132,93. Sementara subsektor lainnya mengalami penurunan," katanya.
 
Dia melanjutkan sedangkan perkembangan nilai tukar usaha pertanian (NTUP) Provinsi Lampung di Januari 2024 ada kenaikan sebesar 1,43 persen. Dimana nilai tukar usaha pertanian di Desember sebesar 119,47 dan pada Januari nilainya 121,18.
 
"Perkembangan nilai tukar usaha pertanian berdasarkan subsektor yang mengalami kenaikan adalah subsektor tanaman pangan dimana pada Desember berjumlah 112,10 dan di Januari 114,80 jadi ada kenaikan 2,41 persen," ucapnya.
 
Kemudian subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami kenaikan 2,40 persen, yaitu di Desember 2023 memiliki nilai 130,95 dan pada Januari 134,10 atau ada kenaikan 2,40 persen.
 
"Sedangkan subsektor yang mengalami penurunan adalah sektor hortikultura dengan penurunan sebesar 5,26 persen, peternakan sebesar 2,11 persen, perikanan tangkap sebesar 0,28 persen, dan perikanan budidaya sebesar 1,92 persen," tambahnya.