Akhir November bansos stunting tersalurkan

id Bansos stunting Lampung, dinsos Lampung, pengentasan stunting

Akhir November bansos stunting tersalurkan

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Lampung Aswarodi saat member keterangan terkait penyaluran bansos bagi pengentasan stunting di daerahnya. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Lampung Aswarodi mengatakan bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) stunting ditargetkan sudah terdistribusi pada akhir November.

"Dinas Sosial ini termasuk dari empat organisasi perangkat daerah yang ditugaskan untuk menyalurkan bantuan dalam rangka penurunan stunting di Provinsi Lampung," ujar Aswarodi di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan pihaknya diminta untuk mengelola dana sebesar Rp1,62 miliar dari jumlah dana insentif fiskal sebanyak Rp5 miliar, yang dialokasikan dalam bentuk bantuan sosial bagi pengentasan stunting.

"Sesuai hasil rapat anggaran sebesar Rp1,62 miliar tersebut akan dialokasikan dalam bentuk bantuan sosial, dengan nominal bantuan Rp500 ribu per keluarga penerima manfaat. Dan direncanakan pada akhir November ini paket sembako ditargetkan sudah terdistribusi," katanya.

Dia menjelaskan jumlah sasaran yang akan menerima bantuan sosial stunting ini 1.800-an KPM yang tersebar di 15 kabupaten dan kota di Provinsi Lampung.

"Terkait sasaran penerimaannya kami sudah rapat dan diarahkan untuk merujuk pada data yang ada di dinas kesehatan dalam bentuk data elektronik pencatatan pelaporan gizi masyarakat berbasis elektronik. Dimana data tersebut memang merujuk masyarakat rawan stunting yang ada di 15 kabupaten serta kota," ucap dia.

Selanjutnya kriteria lain penerima bantun tersebut adalah keluarga penerima manfaat yang memiliki ibu hamil, atau ibu yang punya anak balita. Sehingga pendistribusian bantuan bisa tepat sasaran serta anak-anak bisa sehat sekaligus terhindar dari stunting.

"Karena arahnya untuk penurunan stunting maka komponen sembako yang diberikan akan padat protein. Jadi komposisinya lebih banyak ke protein dan mempertimbangkan dalam bentuk sembako yang dikemas sehingga bertahan lama, kalau telur rawan pecah dan busuk," tambahnya.

Menurut dia, selain akan dialokasikan untuk pengadaan bantuan sosial sembako, sebagian kecil anggaran sebesar Rp100 juta dari total Rp1,62 miliar tersebut akan digunakan sebagai pembiayaan kegiatan sosialisasi dan persiapan pendistribusian bantuan sosial stunting.

"Lalu ada sebagian kecil anggaran kurang lebih sekitar Rp100 juta, akan kami gunakan untuk kegiatan sosialisasi, dan kegiatan lain dalam rangka persiapan pendistribusian bantuan sosial bagi pengentasan stunting di Lampung," ucap dia lagi.