Bus membawa 30 santri masuk jurang di Sulawesi Tengah

id bus masuk jurang,sulawesi tengah,santri korban kecelakaan ,santri gontor,pondok pesantren gontor,parigi moutong

Bus membawa 30 santri masuk jurang di Sulawesi Tengah

Polisi dan warga sekitar melakukan evaluasi penumpang bus masuk ke dalam jurang di kilometer 5 Toboli jalur Kebunkopi Kabupaten Parigi Moutong, Rabu (4/5/2023) malam. ANTARA/HO-Humas Polres Parimo.

Belum diketahui berapa jumlah korban luka-luka, karena masih dilakukan pendataan oleh petugas, ujarnya
Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Sebuah bus yang membawa 30 santri mengalami kecelakaan masuk masuk ke dalam jurang di KM 5 Toboli Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah sekitar pukul 22:00 WITA, Rabu.
 
"Benar terjadi laka lantas dan kini polisi sedang melakukan penanganan," kata Kasi Humas Polres Parigi Moutong Iptu J Turangan di Parigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu.
 
Dari Laporan polisi, mobil yang ditumpangi 30 santri itu masuk ke jurang dengan kedalaman sekitar 20 meter, sebagian penumpang telah dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Anuntaloko Parigi di Ibu Kota Kabupaten Parigi Moutong untuk mendapat penanganan medis, karena mengalami luka-luka.
 
Penumpang lainnya, lanjut dia, sedang dalam proses evakuasi di dasar jurang oleh tim SAR, kepolisian, dan masyarakat setempat.

"Belum diketahui berapa jumlah korban luka-luka, karena masih dilakukan pendataan oleh petugas," ujarnya.


Dari peristiwa itu, arus lalu lintas di jalur tersebut mengalami kemacetan dan kini kepolisian setempat mengambil tindakan mengurai tumpukan kendaraan.

Kepala Subseksi Operasi dan Siaga SAR Kantor Basarnas Palu Andi Sultan mengemukakan pihaknya telah mengerahkan personel dari Pos SAR Parigi membantu proses evakuasi.

"10 personel SAR gabungan kami libatkan membantu evakuasi, terdiri dari empat personel Basarnas dan enam orang potensi SAR," ucapnya.

Dilaporkan, bus yang ditumpangi santri itu melintas dari arah Kota Palu menuju Pondok Pesantren Gontor di Kabupaten Poso. Bus masuk ke dalam jurang akibat rem blong dan santri yang menjadi korban berasal dari Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.