Bandarlampung (ANTARA) - Terpidana tindak pidana korupsi penyelewengan anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Maya Metissa mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Pengadilan Negeri Tanjungkarang Kelas IA Bandarlampung.
Sidang PK tersebut diajukan oleh terpidana melalui dua penasihat hukumnya Nova Aryanto dan Januari M Nasir. Sidang PK tersebut dipimpin oleh Hendro Wicaksono selaku Ketua Majelis Hakim dan Eviyanto selaku hakim anggota.
"Hari ini sidang PK yang diajukan oleh Maya Metissa. Kemudian Hardiansyah selaku penuntut umum," kata Hendro Wicaksono dalam persidangan, di PB Tanjung Karang, Senin.
Dalam PK tersebut, sidang kemudian ditunda pada pekan depan lantaran tidak hadirnya penuntut umum dalam hal ini jaksa Hardianysah.
"Karena jaksa tidak hadir, maka sidang kita tunda dan akan kita lanjutkan pada pekan depan tanggal 6 Maret 2023," kata dia.
Penasihat hukum Maya Metissa mengatakan, sidang PK yang diajukan tersebut bertujuan agar majelis hakim dapat mempertimbangkan putusan yang telah dijatuhkan selama enam tahun oleh pengadilan tinggi pada tingkat banding.
Dalam sidang PK tersebut, pihaknya telah menyiapkan dua novum yang akan diajukan ke majelis hakim terkait tindak pidana korupsi yang terjadi di Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Utara.
"Ada dua novum yang kami ajukan. Pertama terkait tunggal nya penetapan tersangka dan kedua terkait perhitungan kerugian negara yang tidak sesuai," kata Nova Aryanto.
Dalam sidang PK tersebut, lanjut dia, terpidana berharap agar majelis hakim dapat menjatuhkan hukuman selama empat tahun yang telah dijatuhkan oleh pengadilan pada Rabu tanggal 30 Desember 2020 lalu.
"Itu harapan kami agar majelis hakim mempertimbangkan itu. Kemudian kami juga minta agar jaksa dalam perkara ini serius menangani PK ini sehingga dapat selesai dengan cepat. Jika memang tidak bisa hadir karena ada kegiatan mohon kami diberitahukan melalui surat atau sebagainya," kata dia.
Terpidana Maya Maya Metissa merupakan seorang mantan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Lampung Utara. Ia terjerat kasus pidana korupsi menyelewengkan anggaran BOK Lampung Utara.
Pada Rabu tanggal 30 Desember 2020 lalu, terpidana Maya Metissa dihukum oleh Pengadilan Negeri Tanjungkarang Kelas IA Bandarlampung selama empat tahun kurungan penjara denda Rp400 juta subsider dua bulan kurungan penjara.
Kemudian terpidana Maya Metissa juga dibebankan untuk membayar uang pengganti sebesar Rp1.910.443.500,00.
Pada putusan tersebut, jaksa mengajukan banding dan memutuskan hukuman terhadap terpidana selama enam tahun. Kemudian pada tingkat kasasi, mahkamah agung menguatkan putusan pengadilan tinggi selama enam tahun.
Berita Terkait
Pakar sebut MA seharusnya perberat hukuman Mardani untuk jaga semangat anti korupsi
Selasa, 5 November 2024 17:55 Wib
Pakar pastikan pengajuan PK Mardani membutuhkan novum baru
Senin, 4 November 2024 12:05 Wib
Pengamat sebut PK Mardani harus diawasi karena mafia peradilan jadi momok
Jumat, 1 November 2024 14:48 Wib
PK Mardani Maming, KPK minta semua pihak kerja secara profesional dan prosedural
Kamis, 31 Oktober 2024 12:10 Wib
Langkah BHM dukung Mardani, Hendardi sebut kecil kemungkinan diterima pengadilan
Rabu, 30 Oktober 2024 19:10 Wib
Terjerat fee IUP, Pembelaan akademisi soal PK Mardani jadi sorotan
Rabu, 30 Oktober 2024 12:25 Wib
Masyarakat anti korupsi desak MA tolak PK Mardani Maming
Senin, 28 Oktober 2024 16:30 Wib
Perkara Mardani Maming, KPK harap MA dapat memberikan putusan terbaik
Minggu, 27 Oktober 2024 10:15 Wib