Metro (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro bersinergi dengan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung untuk memperkuat kerja sama antardaerah (KAD) Pemkot Metro dan Pemprov DKI Jakarta.
Sinergi ini dilakukan untuk penguatan KAD dan penjajakan penambahan volume, varietas, komoditas lain dan perluasan gerai yang dikerjasamakan antara Pemkot Metro dan Pemprov DKI Jakarta.
Koordinator KAD Pemkot Metro Pipi Puspita mengatakan, ada empat pelaku usaha Kota Metro yang terlibat dalam kerja sama ini, yaitu PT Kuasa Omega Jaya (KUJ) produk telur, PT SUJ produk sapi, Gapoktan Sari Makmur beras, dan Koperasi Pertanian Metro Sejahtera (KPMS) dengan produk UMKM.
"Produk-produk dari empat pelaku usaha ini akan dikirim ke Food Station, Perumda Pasar Jaya (PJ) dan Perumda Dharma Jaya (DJ). Sejak ditandatangani oleh Wali Kota Metro dan Gubernur DKI Jakarta pada 10 Juni lalu, kami sudah mengirim beberapa produk ke sana," kata dia saat diwawancarai, Senin.
Ia menjelaskan, dengan difasilitasi oleh BI Lampung, nantinya akan ada peningkatan kerja sama, seperti PT SUJ Metro yang diminta untuk menyediakan stok sapi untuk Perumda DJ pada Idul Adha tahun 2023 mendatang.
Kemudian, KPMS diminta untuk menambah jenis varian produk UMKM Kota Metro yang dikirim ke Jakarta dan menyuplai produk UMKM ke gerai-gerai Jakmart.
"Lalu untuk Gapoktan Sari Makmur kan sebelumnya membeli hasil panen, nanti bisa menjadi kerja sama on farm atau budi daya. Dan untuk telur pengirimannya nanti akan meningkat," ujar Pipi.
Menurutnya, dengan penguatan tersebut, maka banyak masyarakat Kota Metro mendapatkan manfaat dari KAD ini. Salah satunya, yaitu produk UMKM kota setempat yang semakin berkembang.
"Tujuan utama kerja sama ini kan untuk menyejahterakan masyarakat. Tentu ke depan akan kami perkuat supaya semakin banyak masyarakat Metro yang mendapatkan manfaatnya," katanya lagi.
Ia menambahkan, sejak ditandatangani pada 10 Juni lalu sampai saat ini, Pemkot Metro sudah mengirim sebanyak lima truk produk UMKM, sembilan ton telur, 10 ton beras, dan 30 ekor sapi ke DKi Jakarta.
"Kerja sama government to government (G to G) dan bisnis to bisnis (B to B) ini merupakan yang pertama ya. Kalau hanya kerja sama B to B itu rawan terjadi penipuan. Kalau G to G ini pemerintah tahu dan menjamin keamanannya," katanya pula.
Baca juga: Tingkatkan potensi daerah, Pemkot Metro jalin kerja sama dengan DKI Jakarta
Baca juga: BI Lampung fasilitasi kerja sama perdagangan Pemkot Metro dan DKI Jakarta