Petani Mukomuko biarkan sawit tak dipanen karena harga rendah

id Mukomuko,sawit

Petani Mukomuko biarkan sawit tak dipanen karena harga rendah

Tandan buah segar kelapa sawit milik petani di Kecamatan Air Manjuto, Kabupaten Mukomuko, Jumat (27/8/2022) ANTARA/Ferri.

Mukomuko (ANTARA) -
Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan banyak petani di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang yang membiarkan tandan buah segar kelapa sawit tidak dipanen karena harga terlalu rendah.
 
"Banyak petani di Kecamatan Lubuk Pinang yang membiarkan buah sawit tidak dipanen, selain harga terlalu rendah dan tidak ada pedagang pengumpul atau toke sawit yang membeli buah sawit," kata Pejabat Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Supradinata dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.
 
Ia mengatakan hal itu berdasarkan hasil pemantauannya terkait kondisi petani di Kecamatan Lubuk Pinang saat penjualan buah sawit anjlok di bawah Rp1.000 per kilogram.
 
Pada umumnya, lanjut dia, buah sawit yang tidak dipanen oleh petani tersebut yang berada jauh dari pemukiman warga sehingga membutuhkan biaya operasional membawa buah sawit dari kebun ke jalan.
 
Kalau kebun sawit yang berada dekat pemukiman warga di wilayah ini masih tetap dipanen, meski petani hanya mendapatkan keuntungan bersih Rp100 hingga Rp200 per kilogram.