Airlangga: Vaksinasi di Lampung dan Sumbar jadi perhatian Presiden Jokowi

id vaksinasi,sumbar,lampung,airlangga hartarto

Airlangga: Vaksinasi di Lampung dan Sumbar jadi perhatian Presiden Jokowi

Ilustrasi: tugas kesehatan sedang melakukan vaksinasi kepada masyarakat. (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Wilayah vaksinasi yang rendah secara khusus di luar Jawa-Bali , Bapak Presiden memberi perhatian kepada Sumatera Barat dan Lampung agar terus ditingkatkan sehingga angka minimal 20 persen bisa dicapai, kata Airlangga

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menyampaikan bahwa vaksinasi di Sumatera Barat dan Lampung menjadi perhatian Presiden Joko Widodo karena capaiannya masih rendah.

“Wilayah vaksinasi yang rendah secara khusus di luar Jawa-Bali , Bapak Presiden memberi perhatian kepada Sumatera Barat dan Lampung agar terus ditingkatkan sehingga angka minimal 20 persen bisa dicapai,” kata Airlangga dalam konferensi pers Evaluasi dan Penerapan PPKM secara daring di Jakarta, Senin.

Selain itu, lanjut Menko Airlangga, Presiden Jokowi juga memberi arahan untuk segera menghabiskan stok vaksin yang tersedia.

Baca juga: Menkes: Capaian vaksinasi dosis pertama di Lampung dibawah 20 persen

“Bapak Presiden memberi arahan stok vaksin untuk segera dihabiskan dan tidak ditahan,” ujar Airlangga.

Airlangga menyampaikan alokasi vaksin untuk TNI, Polri dan Dinas Kesehatan diubah menjadi 25 persen untuk TNI, 25 persen untuk Polri, dan 50 persen untuk Dinkes Kota dan Provinsi.

Presiden Jokowi juga mengingatkan jajarannya untuk waspada terhadap varian baru COVID-19 yakni Mu dan Lambda dengan melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk udara maupun laut menuju Indonesia.

Baca juga: Satgas: 6.799 pasien COVID-19 sembuh, 166 orang meninggal dunia

“Kegiatan-kegiatan terkait dengan testing, tracing, dan treatment dan 3M serta penggunaan aplikasi Peduli Lindungi harus digunakan secara intensif,” tuturnya.

Airlangga menyampaikan transmission rate Indonesia per 14 September mencapai 0,59 atau lebih baik dibandingkan rata-rata global yakni 0,94. Capaian tersebut juga lebih baik dibandingkan Singapura (1,8), China (1,53) Australia (1,4), dan Amerika (1,03).

“Penilaian di bawah satu ini menandakan bahwa angka infeksi komunitas dan pandemi mulai terkendali,” jelas dia.