Apindo: Tarif resiprokal AS jadi peluang Lampung cari ekspor baru

id Apindo lampung, tarif resiprokal as, ekspor lampung

Apindo: Tarif resiprokal AS jadi peluang Lampung cari ekspor baru

Ketua Umum Apindo Lampung Ary Meizari Alfian saat memberi keterangan terkait perekonomian Lampung. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Untuk kita terutama di Lampung bisa mendapatkan manfaat atas ini sebenarnya

Bandarlampung (ANTARA) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung menyatakan bahwa penerapan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) dapat menjadi peluang bagi Provinsi Lampung dalam melakukan ekspor baru komoditas pangan dan mencari negara tujuan ekspor baru.

"Perang dagang AS ini dampaknya ada positif dan ada negatif, mungkin akan ada kelesuan ekonomi tapi sebenarnya yang merasakan dampaknya adalah warga Amerika. Untuk kita terutama di Lampung bisa mendapatkan manfaat atas ini sebenarnya," ujar Ketua Umum Apindo Lampung Ary Meizari Alfian di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan, untuk memanfaatkan tarif resiprokal AS tersebut, pemerintah daerah harus melakukan pemetaan barang atau komoditas yang berdaya saing, dan melaksanakan diversifikasi pasar untuk ekspor.

"Mungkin saja kita bisa melakukan efisiensi agar biaya untuk produksi berkurang dan menurunkan harga jual. Kemudian bisa melihat peluang pasar baru yang potensial seperti Eropa, Asia, Afrika yang masih sangat terbuka luas," katanya.

Selain mencari peluang pasar baru, lanjut dia, pemerintah juga bisa memanfaatkan tingginya tarif yang dikenakan ke negara lain untuk memasukkan komoditas pangan ke Amerika Serikat.

"Jadi bisa dipetakan komoditas yang kompetitif untuk di bawa kesana, seperti di Lampung banyak komoditas pangan yang sangat potensial di ekspor kesana," ucap dia.

Ia melanjutkan komoditas pertanian menjadi salah satu komoditas yang tidak terlalu terpengaruh kenaikan tarif resiprokal Amerika Serikat, sebab pangan merupakan kebutuhan utama serta akan selalu ada yang membeli.

"Dengan keunggulan Lampung sebagai daerah penghasil komoditas pangan tentu ini akan menjadi peluang besar yang menguntungkan. Prioritas kita saat ini yaitu dengan meningkatkan produktivitas dan kualitas, sebab pasar masih terbuka luas," tambahnya.

Sebelumnya, Dewan Ekonomi Nasional (DEN) telah menyatakan bahwa tarif resiprokal Amerika Serikat terhadap Indonesia tidak sepenuhnya negatif, dengan peran Indonesia menggantikan berbagai posisi negara lain dalam rantai pasok global.

Bila melihat perdagangan luar negeri Lampung, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan bahwa neraca perdagangan luar negeri di provinsi tersebut mengalami surplus sebanyak 234,31 juta dolar AS pada Februari 2025.

Dengan nilai ekspor Lampung di Februari sebanyak 517,93 juta dolar AS meningkat 40,39 juta dolar AS dari periode Januari di tahun yang sama sebesar 477,54 juta dolar AS.

Untuk kegiatan ekspor Provinsi Lampung memiliki lima negara tujuan Utama yaitu Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar 67,41 juta dolar AS atau 13,01 persen dari total nilai ekspor.

Kemudian Tiongkok dengan nilai ekspor 11,44 persen atau sebesar 59,24 juta dolar AS, Pakistan dengan nilai ekspor 57,15 juta dolar AS atau 11,03 persen, Belanda memiliki nilai ekspor sebanyak 50,46 juta dolar AS atau 9,74 persen, dan nilai ekspor ke India sebesar 59,24 juta dolar AS atau 11,44 persen.

Baca juga: OJK dukung langkah strategis pemerintah untuk lakukan negosiasi tarif dengan AS

Baca juga: Indef sebut surplus telur bisa jadi senjata negosiasi atas tarif impor AS

Baca juga: Apindo sebut rencana RI terkait tarif AS sebagai cara perbaiki daya saing