Bandarlampung (ANTARA) - Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo mengatakan pihaknya melakukan penambahan kapasitas gudang penyimpanan beras sebanyak 77.282 ton untuk menampung hasil panen raya petani di Lampung.
"Sekarang kapasitas gudang induk yang ada di kami sebesar 103 ribu ton, tapi ini kurang kalau untuk menampung semua panen petani di Provinsi Lampung," ujar Nurman di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan, untuk menampung hasil panen petani selama panen raya, sekarang pihaknya sudah menambah gudang pinjam pakai atau sewa milik mitra kurang lebih dengan kapasitas mencapai 77.282 ton.
"Jadi memang masih ada kekurangan sekitar 30 ribu ton lagi untuk gudangnya, dan nanti sambil semua berjalan kalau masih kurang akan terus ditambah gudangnya. Terutama di Kabupaten Lampung Utara, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Mesuji, dan Waykanan," katanya.
Dia melanjutkan, bila di area Kota Bandarlampung dan sekitarnya tidak ada kekurangan gudang. Untuk penambahan gudang tersebut akan dilakukan di daerah-daerah sentra penghasil padi.
"Kami ingin gudang ini dekat di sentra beras seperti Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, Mesuji, Waykanan dan daerah lainnya. Mudah-mudahan disana ada tambahan gudang lagi, sebab sudah banyak yang penuh seperti yang terjadi di Lampung Selatan," ucap dia.
Menurut dia, bila di Lampung terdapat pengelola resi gudang maka pihaknya akan memanfaatkannya untuk menambah kapasitas penyimpanan hasil panen petani.
"Kalau ada kita bisa kerja sama dengan sistem resi gudang, intinya kalau ada yang bisa kerja sama kami siap. Sebab saat ini pengelolaan gudang yang disewa dilakukan sendiri," katanya.
Ia melanjutkan, untuk saat ini jumlah stok beras di Lampung ada sebanyak 64.576 ton dan mampu mencukupi hingga Desember, dan menjadi stok paling tinggi sejak 6 tahun terakhir.
"Kalau untuk stok rutin pengeluaran untuk saat ini ada dari bantuan pangan sebesar 9 ribu ton, SPHP 4.517 ton dari total target 10.359 ton karena sempat di berhenti satu bulan, dan karena masih panen raya maka permintaan beras SPHP agak berkurang tapi kalau ada permintaan dari masyarakat kami siap mengeluarkan berapa pun yang diinginkan," katanya.